Kala Ngampus Cuman Demi Status
Oleh: Hanifah (Mahasiswi)
Sobat, apa yang terlintas di benak kita jika ditanya alasan kuliah? Mengisi waktu luang? Mengikuti alur pendidikan? Mendapat pekerjaan yang layak? Menuntut ilmu? Atau mencari banyak relasi? Hmm.. Sepertinya alasan mendapat pekerjaan yang layak, paling banyak ditemui di kalangan mahasiswa. Iya apa iya Sob? Emang betul ya, Sob kalau di zaman sekarang, perkuliahan dan pekerjaan ibarat kopi dan gula. Buktinya banyak survei yang mengatakan kalau gelar sarjana masih menjadi standar untuk melamar kerja. Banyak juga yang meyakini kalau kuliah adalah suatu wadah untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan hingga nantinya bisa memperbesar mendapat peluang kerja.
Lantas pertanyaannya apakah fenomena kuliah hanya untuk kerja adalah fenomena yang alami di tengah-tengah kita Sob? Tentu saja tidak ya, Sob. Sesungguhnya berkembangnya pola pikir masyarakat sekarang mengenai tujuan kuliah hanya untuk kerja disebabkan karena peran penguasa yang memfasilitasi berbagai program untuk generasi agar hanya fokus mengejar materi. Maksudnya? Sobat tau tidak program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang disusun oleh KEMENDIKBUDRISTEK yang katanya program tersebut untuk menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia, kerja dan kemajuan teknologi yang pesat. Maka kompetensi mahasiswa mesti harus disiapkan untuk kebutuhan zaman.
Sekilas progam MBKM ini nampak terlihat bagus ya, Sobat? Karena dalam MBKM ada program magang di luar kampus selama dua semester. Tentunya agar mahasiswa bisa langsung kerja setelah kuliah dan tingkat pengangguran bisa dikurangi. Akan tetapi, Sobat mesti tau dulu kalau ternyata MBKM telah membajak potensi pemuda dan merupakan bentuk komersialisasi pendidikan. Lah kok bisa? Emang bisa, Sobat karena proyek MBKM ini adalah hasil dari perjanjian perdagangan antara Indonesia dengan WTO yang merupakan organisasi perdagangan dunia. Pada kesepakatan yang dihasilkan oleh WTO menyebutkan bahwa pendidikan adalah salah satu barang yang diperdagangkan.
Makanya, sobat gak heran kan kalau UKT (Uang Kuliah Tunggal) saat ini semakin mahal? Buktinya kemarin banyak juga loh CAMABA (Calon Mahasiswa Baru) yang mengundurkan diri karena terbebani biaya UKT yang tinggi. Peniadaan peran agama dari kehidupan dalam hal ini pendidikan juga menjadi motif utama tujuan pendidikan saat ini menjadi terpuruk, yang tujuan seharusnya adalah mencetak generasi berkepribadian Islam dan berintelektualitas untuk kemajuan umat, sekarang hanya menjadi generasi yang sibuk mengejar materi demi kebutuhan industri.
Akibat dari MBKM ini juga membuat generasi menjadi cuek dan apatis terhadap permasalahan bangsanya karena mereka telah disibukkan dengan magang di luar kampus. Kalau sudah begini tujuan kuliah bukan lagi untuk menjadi orang yang berilmu dan bermanfaat untuk sekitar, tapi hanya untuk mencari kerja dan mendapat gelar. Makanya, sobat gak heran kan kalau saat kuliah atau setelah lulus, banyak mahasiswa yang ilmunya tidak berdampak untuk dirinya dan sekitar. Mereka tidak bersungguh-sungguh dalam belajar, tidak memperhatikan adab kepada guru dan saat menuntut ilmu, menjadi hedonis, kering dari ruh ilahi, hingga suka bermaksiat tanpa mengindahkan aturan agama. Miris banget ya, Sobat?
Lantas tujuan kuliah yang benar itu seperti apa sih, sobat? Bagaimana caranya agar ilmu yang didapat bisa bermanfaat untuk diri dan sekitar?
Pendidikan dalam Islam
Sobat, dalam Islam pendidikan diibaratkan nyawa peradaban. Artinya menuntut ilmu bukan semata-mata untuk gelar atau pekerjaan yang ujung-ujungnya hanya duit. Sebagaimana perkataan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam: "Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku karenanya seperti air hujan yang menyirami bumi, diantara bumi (tanah) itu ada tanah yang subur yang menerima air dan menyimpannya kemudian menumbuhkan rumput dan tanaman yang banyak, dan sebagiannya ada bumi yang tandus tetapi dapat menahan air, lalu Allah memberi manfaat kepada manusia dengan air itu. Mereka minum, mengairi dan menanam." (HR Bukhari dari Abu Musa dari Rasulullah).
Kala Ngampus Cuman Demi Status - Kompasiana.com - Kompasiana.com
Read More
No comments:
Post a Comment