JAKARTA, KOMPAS.com Meskipun situasi pandemi Covid-19 di Indonesia tahun 2022 terus membaik namun harga properti tidak mengalami perubahan berarti atau masih stagnan.
Country Manager Rumah.com Marine Novita, menjelaskan bahwa mulai membaiknya situasi perekonomian nasional saat ini belum diikuti oleh sektor properti dimana tren harga properti sepanjang kuartal pertama (Q1) 2022 masih stagnan secara kuartalan.
"Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) Q2 2022 menunjukkan tren indeks harga properti masih stagnan dengan kenaikan di bawah 1 persen secara kuartalan,”ujar Marine dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (3/6/2022).
Baca juga: Harga Rumah Subsidi Bakal Naik 7 Persen? Begini Bocorannya
Dikatakan, tren negatif juga berlanjut pada indeks suplai, yang turun sebesar 0,3 persen secara kuartalan.
Sementara itu, tren permintaan juga mengalami penurunan yang mungkin dipengaruhi oleh fokus konsumen pada Hari Raya Idul Fitri 2022.
Menurut data RIPMI Q2 2022, indeks harga properti nasional terlihat stagnan pada kuartal pertama 2022, dengan kenaikan hanya sebesar 0,4 persen (quarter on quarter).
Namun secara tahunan, tren ini masih menunjukkan kenaikan sebesar 5 persen. Tren indeks harga properti tertahan terutama karena stagnansi harga apartemen dimana indeks harga apartemen belum bergerak sejak kuartal pertama 2021.
Kondisi ini sangat berbeda dengan harga rumah tapak yang menunjukkan kenaikan 1,2 persen (quarter on quarter) dan naik 6 persen (year on year).
Sementara itu di sisi suplai, penyedia properti terlihat bersikap wait and see. Hal ini dipertegas oleh pergerakan indeks suplai properti nasional.
Data RIPMI Q2 2022 menunjukkan bahwa indeks suplai properti nasional pada kuartal pertama 2022 turun sebesar 0,3 persen (quarter on quarter) namun naik tipis sebesar 5 persen secara tahunan.
Baca juga: Catat, Ini Besaran Biaya Pembuatan AJB Tanah atau Rumah di PPAT
Pandemi Covid-19 Mulai Reda, Harga Properti di Indonesia Masih Stagnan - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
No comments:
Post a Comment