Rechercher dans ce blog

Saturday, June 4, 2022

Bupati Ipuk Minta Maaf Masih Ada Lansia Sebatang Kara Telantar - detikcom

Banyuwangi -

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meminta maaf karena masih terdapat warga lanjut usia (lansia) sebatang kara yang hidup telantar di Kecamatan Tegaldlimo. Lansia tersebut bernama Mbah Waras.

"Saya sangat mohon maaf. Kejadian ini menjadi evaluasi, muhasabah, untuk perbaikan," kata Ipuk kepada wartawan, Sabtu (4/6/2022).

Ipuk sangat menyesalkan apa yang dialami Mbah Waras. Kakek berusia 72 tahun itu hidup sebatang kara karena istri dan dua anaknya meninggal dunia. Mbah Waras juga menderita strok yang membuatnya hanya terbaring di tempat tidur.

Kini, dibantu pihak kecamatan, Mbah Waras sudah dibawa ke panti untuk mendapat perawatan yang lebih baik. Mengingat, ia hidup sebatang kara sehingga tidak memungkinkan ditinggal di rumah sendirian.

Bupati Ipuk juga langsung menggelar rapat bersama camat, kepala Puskesmas, dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Jumat (3/6/2022). Ipuk mengajak seluruh pihak instrospeksi.

"Kita lihat foto ini. Andai ini terjadi di keluarga bapak atau ibu, apa yang bapak ibu rasakan? Andaikan ini terjadi pada orang tua kita, apa rasanya. Tinggal di suatu daerah, bapaknya ditelantarkan, kita punya orang tua ditelantarkan oleh pemerintah, bagaimana rasanya," kata Ipuk dalam video yang diunggah di akun instagram-nya, @ipukfdani. Video tersebut juga diunggah di akun youtube Kabupaten Banyuwangi.

"Walaupun tadi saya dapat laporan, sudah dapat bantuan sosial sudah dapat, teman-teman puskesmas katanya rajin turun periksa kesehatan bapak ini, tapi kok kondisinya masih seperti ini. Berarti bantuan, pemeriksaan, hanya sekadarnya saja. Hanya sekadar menjalankan tugas memberikan bantuan, setelah itu selesai," imbuh Ipuk.

Ipuk mengajak seluruh jajaran untuk lebih peka dan responsif.

"Berbagai alasan yang saya dapat dari dinas, dari camat, bahwa Dinas Sosial menyampaikan ini sudah dapat bantuannya, sudah dapat bantuannya. Oke bantuan sudah dapat, BPNT, bantuan pangan, PKH, bantuan uang, tapi bapak ini stroke, tidak bisa jalan, tidak bisa bangun. Mau belanja punya uang, siapa yang belanjain. Dapat bahan pangan, mau masak, siapa yang masakin," beber Ipuk kepada jajarannya.

"Jadi, mari bapak ibu semuanya bekerja bukan hanya sekadar kinerja saja. Bekerja bukan hanya karena bupati. Saya ini manusia biasa, bukan Tuhan bukan malaikat, bukan nabi. Ayo bekerja untuk ibadah," papar Ipuk.

Penanganan warga miskin, menurut Ipuk, harus dilakukan secara simultan. Tidak sekadar kebutuhan makan yang dipenuhi, melainkan banyak hal lain yang juga perlu diperhatikan. Seperti kelayakan tempat tinggal, kebersihan lingkungan, dan kesehatannya.

"Saya kembali tegaskan camat, kades atau lurah, dan kepala puskesmas. Jika ada warga miskin, pastikan segera ditangani," tambah bupati perempuan itu.

Ipuk juga menegaskan, penanganan kemiskinan wajib dilakukan secara sinergis oleh lintas OPD. Terutama yang bersinggungan dengan masyarakat langsung seperti kecamatan dan puskesmas. Baik camat maupun kepala puskesmas wajib berkoordinasi dengan kepala desa atau lurah untuk terjun langsung memantau warga miskin.

"Penanganan kemiskinan adalah urusan wajib semua. Setelah didata, cek mana yang harus ditangani segera. Pokoknya, semua masalah kemiskinan harus tertangani dan harus ada solusinya," tegas Ipuk.

"Kita semua harus peduli, kalau ada anak putus sekolah baik di tingkat desa, kecamatan, langsung ditangani dan laporkan ke dinas terkait apabila tidak bisa mengatasi," pungkasnya.

Simak Video "Bupati Banyuwangi Sambut detikjatim: Saluran Masyarakat Sampaikan Aspirasi"
[Gambas:Video 20detik]
(hil/dte)

Adblock test (Why?)


Bupati Ipuk Minta Maaf Masih Ada Lansia Sebatang Kara Telantar - detikcom
Read More

No comments:

Post a Comment

Problema Rangkap Dilema! Andis DOS Setuju Nitro Cuman Dikelas FFA, yang Lain Gimana Nih ? - Otoinfo.id

Otoinfo- Pada musim balap dragbike 2023, Pro dan Kontra penggunaan bahan bakar ‘Nitro’ begitu santer dibicarakan. Beberapa mekanik ju...