Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) serta pandemi yang lebih terkendali tak secara otomatis mengangkat kinerja perusahaan. Kondisi itu sedang diantisipasi oleh PT Kino Indonesia Tbk (KINO) supaya tetap bisa menjaga kinerja di sisa tahun ini.
Direktur KINO Budi Muljono menyampaikan, meskipun sudah ada pelonggaran PPKM dan penurunan kasus covid-19, tapi masih banyak hambatan yang perlu dimitigasi. Terutama dari sisi tingkat konsumsi masyarakat yang masih belum sepenuhnya pulih, lantaran kondisi ekonomi yang membaik secara perlahan.
Untuk mengatasi tantangan itu, KINO pun menyusun strategi bisnis, termasuk untuk mengantisipasi hambatan dari musim hujan di akhir tahun. "Kami perlu berhati-hati dalam membuat program dan strategi agar bisa tepat sasaran dan efektif. Kuartal IV yang merupakan musim hujan akan lebih menantang bagi penjualan kami di sektor minuman," kata Budi saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (28/10).
Sayangnya, Budi belum merinci terkait kinerja penjualan maupun perolehan laba untuk periode kuartal ketiga 2021. Dia hanya memberikan gambaran, produk kesehatan dan kebersihan memang menjadi produk yang sangat dicari masyarakat selama pandemi ini.
Baca Juga: Pendapatan naik dua digit, Siloam (SILO) mengantongi laba hingga Rp 531,95 miliar
Produk kesehatan dan kebersihan KINO pun menjadi sangat kompetitif dengan banyaknya produsen yang ikut memproduksi segmen ini selama dua tahun belakangan. "Kalau dari kami, segmen ini dikontribusi oleh hand sanitizer dan sabun cuci tangan," sambung Budi.
Hingga akhir tahun nanti, KINO pun masih berupaya untuk tetap bisa menjaga kinerja keuangan sebagaimana yang diraih pada tahun lalu. "Untuk full year 2021 kami masih berusaha agar bisa menyamai performa tahun 2020," ujar Budi.
Dari sisi belanja modal (capex), Budi menyebut bahwa KINO sudah merealisasikan anggaran lebih dari Rp 200 miliar. Menurutnya, penyerapan capex masih on target sesuai yang telah diproyeksikan, yakni sekitar Rp 300 miliar.
Adapun realisasi capex KINO antara lain dipakai untuk penggantian aset di salah satu pabrik yang berlokasi di Sukabumi, Jawa Barat yang sempat mengalami kebakaran pada 14 Februari 2020. "(Realisasi capex) kebanyakan penggantian aset yang terbakar tahun lalu dan penambahan kapasitas produksi," tutup Budi.
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.
Kondisi masih menantang, Kino Indonesia (KINO) susun strategi hadapi akhir tahun - Industri Kontan
Read More
No comments:
Post a Comment