Menurutnya, demokrasi di Indonesia masih terpolarisasi oleh politik identitas. Sehingga pada prosesnya punisment untuk pemerintah tidak dapat terjadi. Baca juga: Mahfud MD: Konfigurasi Politik Otoriter Akan Menampilkan Hukum yang Konservatif
"Politik identitas di Indonesia masih kuat dan menghambat reward dan punisment. Misalnya saat Ahok mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta. Walaupun masyarakat menilai kinerja Ahok bagus tapi mereka tidak memilih Ahok karena identitasnya berbeda," ujar Saiful.
Menurutnya, pemerintah mempunyai peran untuk menciptakan kesejahteraan dan kontrol masyarakat. Agar check and balancing dapat terlihat dan tidak rendah. Baca juga: Lewat Buku Putih, Fahri Hamzah Ingin Bangun Tradisi Baik Partai Politik
"Pentingnya demokrasi dalam pembangunan ekonomi dimana kinerja pemerintah berhubungan dengan penilaian masyarakat baik puas atau tidak puas. Lalu ada punisment terhadap penguasa apabila tidak bekerja dengan baik," imbuh Saiful.
Demokrasi Indonesia Dinilai Masih Diwarnai Politik Identitas - SINDOnews.com
Read More
No comments:
Post a Comment