KBR, Jakarta – Anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera mempertanyakan penambahan anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) tahun 2024 yang bertambah senilai USD 5 miliar atau setara Rp61,58 triliun.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meminta anggaran Kemhan dinaikkan dari 20,75 miliar dolar AS menjadi 25 miliar dolar AS. Ada tambahan 5 miliar dolar AS atau setara Rp61,58 triliun secara tiba-tiba. Total anggaran 2020-2024 yang sebelumnya 20,75 miliar dolar AS menjadi 25 miliar dolar AS atau setara Rp384,87 triliun.
Mardani menilai wajar jika publik mempertanyakan penambahan anggaran tersebut secara mendadak. Terlebih kini situasinya jelang Pilpres 2024.
“Kenaikannya drastis, USD 5 miliar, waktunya mendadak cuman dua bulan setengah menjelang pemilu. Wajar kalau ada pertanyaan, adakah semendesak itu? Adakah sedarurat itu? Adakah seberbahaya itu Indonesia? Padahal angkanya hampir Rp61 triliun. Mestinya ini dibahas panjang kali lebar dan dengan penuh kesaksamaan,” kata Mardani kepada KBR, Senin (4/12/2023).
Baca juga:
Mardani menambahkan bicara soal alat utama sistem pertahanan (alutsista) sejatinya tidak bisa mendadak, mesti direncanakan secara matang. Hal itu juga berlaku untuk penganggarannya.
“Mendesak semua pihak untuk mengawasi, karena alutsista sebetulnya tidak bisa dibangun dalam semalam. Dia perlu perencanaan yang matang dan kita wajib menggunakan kekuatan dan kemampuan dalam negeri yang itu tidak instan,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sudah bicara mengenai kenaikan anggaran pertahanan yang bersumber dari pinjaman luar negeri tersebut.
Menurut Prabowo, pertahanan merupakan hal vital sebab jika suatu negara sistem pertananannya lemah maka akan diganggu dan ditindas oleh berbagai kekuatan.
Adanya tambahan anggaran itu untuk pembelian alutsista yang memerlukan proses beberapa tahun ketika dibeli jadi tidak seperti membeli barang di supermarket.
Selain itu, menurut Prabowo, nantinya akan ada transfer teknologi dengan adanya pinjaman dari luar negeri. Salah satunya, terkait kandungan lokal yang harus ada dari alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang diadakan dari anggaran pinjaman luar negeri.
"Idealnya kita selalu minta 40 persen kandungan lokal ya. Jadi dan nanti ujungnya sebagai contoh mulai dengan perawatan, maintenance itu kita pelan-pelan kita mau harus di Indonesia dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sudah sanggup. Sudah di sini, beberapa bagian sudah dibangun di Indonesia," ujar Prabowo di Lanud Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/12/2023).
Editor: Agus Luqman
Anggota DPR Pertanyakan Anggaran Kemenhan Bertambah 61 ... - KBR
Read More
No comments:
Post a Comment