Rechercher dans ce blog

Sunday, September 3, 2023

Bukan Cuman Fisik, Anemia Sangat Bahaya Ganggu Psikologis Anak - RMOLJABAR

5 negara dengan prevalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara salah satunya adalah Indonesia. Tingginya kasus anemia disebabkan lantaran seringkali anemia terjadi tanpa gejala dan orang tua kurang memahami pentingnya skrining anemia lewat pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb) darah, sehingga orangtua terkadang menghiraukan risiko si Kecil menderita anemia.

Padahal, bersama dengan asupan nutrisi yang tidak optimal, anemia menjadi salah satu faktor risiko yang bisa menghambat perkembangan otak anak. Maka dari itu, kondisi ini akan mengkhawatirkan jika tidak ditangani segera karena bisa menghambat tumbuh kembang anak untuk jadi generasi maju.

“1 dari 3 anak Indonesia rentan menderita anemia. Anemia dapat disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi harian si Kecil," kata Presiden Indonesian Nutrition Association, Luciana B. Sutanto dalam keterangannya, Jumat (1/9).

Menurutnya, saat asupan zat besi tidak tercukupi dalam makanan harian si Kecil, maka bisa terjadi gangguan perkembangan kognitif atau otak, dan pertumbuhan anak. Salah satu dampaknya adalah menurunnya kecerdasan, fungsi otak, serta fungsi motorik anak seperti mudah kelelahan.

"Hal ini tentu tidak dapat dianggap enteng olah orangtua, apalagi di masa-masa sampai usia 5 tahun, dimana perkembangan otak anak masih berkembang pesat," ujarnya.

Lebih lanjut, pada anak di bawah lima tahun, pencegahan anemia bisa dilakukan dengan memberikan asupan gizi seimbang, terutama dari sumber protein hewani yang kaya Zat Besi. Namun sayangnya, kekurangan zat besi bisa juga terjadi karena sebagian besar Zat Besi tidak terserap dengan optimal di tubuh anak.

Maka dari itu, dibutuhkan kombinasi antara Zat Besi dan Vitamin C yang mampu memaksimalkan penyerapan Zat Besi di dalam tubuh, untuk pencegahan anemia. Untuk itu, dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian si Kecil, bisa juga dipertimbangkan untuk memberikan sumber nutrisi yang difortifikasi, seperti susu terfortifikasi dengan Zat Besi dan Vitamin C agar si Kecil bisa tumbuh maksimal.

“Orang tua perlu memahami bahwa anemia tidak hanya berdampak negatif secara fisik, namun juga terhadap kondisi psikologis anak," kata Psikolog Klinis Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani.

Dampak negatif lainnya, lanjut Anna, dalam jangka pendek, secara kognitif anak cenderung kurang konsentrasi, tidak mudah menangkap dan mengingat, serta emosinya juga cenderung lebih negatif, lebih mudah sedih atau marah dan rentan stres. Jika kondisi anemia pada anak tidak segera ditangani, dalam jangka panjang tumbuh kembangnya dapat terhambat, prestasinya cenderung rendah dan tak optimal karena mengalami kesulitan dalam belajar. 

"Hal tersebut disebabkan adanya gangguan fungsi dopaminergik pada otak sehingga anak mudah stres, yang dapat menimbulkan perubahan tingkah laku dan menyebabkan gangguan proses belajar. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memastikan asupan nutrisi anak baik dan juga selalu melakukan stimulasi yang dibutuhkan oleh anak, juga menjaga hubungan yang hangat dengan anak," imbuhnya.

Sementara itu, Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, Ray Wagiu Basrowi mengemukakan, Danone Indonesia berkomitmen untuk ikut serta dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak Indonesia dan mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan generasi emas Indonesia.

"Danone Indonesia melihat bahwa saat ini anak-anak Indonesia masih menghadapi tantangan kesehatan utama di Indonesia seperti stunting dan anemia, dimana keduanya berpotensi mengganggu kesehatan dan aspek kognitif anak hingga dewasa," ujar Ray.

"Dengan komitmen membawa kesehatan melalui inovasi produk nutrisi ke sebanyak mungkin masyarakat Indonesia, Danone Indonesia terus melakukan berbagai inovasi produk bernutrisi tepat yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, inisiatif dan edukasi untuk mendukung kebutuhan gizi anak-anak Indonesia sebagai bentuk upaya pencegah anemia khususnya pada anak," lanjutnya.

Dalam upaya pencegahan anemia, dari tahun ke tahun Danone Indonesia melalui SGM Eksplor telah menginisiasikan berbagai program edukasi berskala nasional dan telah menjangkau banyak masyarakat.

Tahun ini, Danone Indonesia melalui SGM Eksplor akan menjalankan inisiatif program baru “Bersama Cegah Anemia, Optimalkan Kognitif Generasi Maju” yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para Bunda di Indonesia tentang resiko anemia pada anak di bawah usia 5 tahun, serta pentingnya mengkonsumsi makanan tinggi zat besi dan Vitamin C yang berasal dari protein hewani.

“Danone Indonesia juga berharap kedepannya lebih banyak pihak dari berbagai institusi, termasuk Pemerintah, tenaga kesehatan, pihak swasta, masyarakat, maupun dari lingkungan terkecil yaitu keluarga yang dapat memberikan perhatian lebih dalam anemia terutama pada anak di bawah usia 5 tahun, untuk mendukung kemajuan anak Indonesia di masa depan,” tambah dr. Ray.

Di tempat yang sama, Brand Manager SGM Eksplor, Tanasha Suhandani mengatakan, sejalan dengan visi pemerintah saat ini dalam mempersiapkan Generasi Maju Indonesia, selama lebih 69 tahun, SGM Eksplor terus berkomitmen untuk mendukung tumbuh kembang maksimal anak Indonesia melalui penyediaan inovasi produk bernutrisi dan berbagai inisiatif.

"Salah satu inovasi SGM Eksplor untuk menjawab permasalahan anemia yang masih dihadapi anak Indonesia berusia di bawah 5 tahun di Indonesia adalah dengan menghadirkan inovasi satu-satunya produk yang mengandung IronC™ - kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C, yang teruji dapat bantu penyerapan secara maksimal hingga dua kali lipat, serta dilengkapi dengan nutrisi penting lainnya seperti DHA, Minyak ikan tuna, Omega 3&6, serta nutrisi penting lainnya, dukung si Kecil agar tumbuh maksimal jadi Generasi Maju dan cegah anemia," bebernya. 

Guna terus memberikan dukungan untuk pencegahan anemia dan dukung pemenuhan nutrisi dan stimulasi yang optimal, SGM Eksplor meluncurkan insiatif “Bersama Cegah Anemia, Optimalkan Kognitif Generasi Maju” yang berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengedukasi melalui platform digital diantaranya melalui website www.generasimaju.co.id yang dikunjungi hampir 10 juta ibu setiap tahunnya.

“Ke depannya SGM Eksplor terus berkomitmen secara berkelanjutan untuk melakukan berbagai inisiatif dan kolaborasi serta selalu menjadi partner orang tua Indonesia dalam memberikan dukungan nutrisi terbaik dan berkualitas yang dibutuhkan oleh anak untuk tumbuh menjadi Generasi Maju. Mari kita bersama cegah anemia dan optimalkan kognitif anak Generasi Maju,” tutup Tanasha.


Adblock test (Why?)


Bukan Cuman Fisik, Anemia Sangat Bahaya Ganggu Psikologis Anak - RMOLJABAR
Read More

No comments:

Post a Comment

Problema Rangkap Dilema! Andis DOS Setuju Nitro Cuman Dikelas FFA, yang Lain Gimana Nih ? - Otoinfo.id

Otoinfo- Pada musim balap dragbike 2023, Pro dan Kontra penggunaan bahan bakar ‘Nitro’ begitu santer dibicarakan. Beberapa mekanik ju...