Rechercher dans ce blog

Wednesday, April 12, 2023

Bukan Cuman Buat Kulit Kusam, Ini Bahaya Lain dari Sinar UV! Bisa Jadi Ancaman Kepunahan Massal? - beautynesia

Sinar Ultraviolet (UV) mungkin jadi salah satu hal yang paling 'ditakuti' terkait kesehatan kulit. Paparannya dapat membuat kulit kehilangan elastisitas yang berujung pada munculnya tanda-tanda penuaan. Bahkan sinar UV juga bisa memicu terjadinya kanker.

Pada Minggu (9/4/2023), cuaca di wilayah Indonesia sangat panas. Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahkan menganjurkan untuk berada di tempat teduh. Jika berada di luar ruangan, hendak memakai topi dan menerapkan tabir surya dengan SPF 30+.

Penyebab cuaca panas tersebut yakni ultraviolet (UV) sinar matahari yang sedang kencang-kencangnya, terlihat dari indeksnya.

Bahkan, studi yang dipublikasikan di jurnal Science Advance pada Januari lalu menyebutkan radiasi sinar UV menyebabkan kepunahan massal di dunia sekitar 250 juta tahun yang lalu. Saat itu, lebih dari 80% makhluk hidup di laut dan darat punah, sekaligus menjadi akhir Periode Permian.

Kepunahan Massal 250 Juta Tahun Lalu

Sebelumnya para peneliti menemukan kepunahan tersebut terjadi akibat erupsi gunung berapi sangat besar yang menutupi wilayah Siberia Rusia saat ini. Erupsi tersebut diperkirakan membuat lapisan batu bara meledak, abu beracun naik dan memenuhi atmosfer dan memicu perubahan iklim.

Pada akhirnya, abu tersebut turun ke bumi dan meracuni laut, sehingga memicu kepunahan makhluk hidup di sana.

Namun, pada studi sebelumnya itu para peneliti tidak bisa secara akurat mengukur bagaimana binatang dan tumbuhan di darat ikut punah.

Polar vortex MatahariPolar vortex Matahari/ Foto: 'Polar vortex' Matahari dari tangkapan layar akun Twitter Dr Tamitha Skov

Studi terbaru menunjukkan ada peran besar dari radiasi sinar UV-B terhadap kepunahan tersebut. Erupsi gunung membuat lapisan ozon di atmosfer menipis yang membuat sinar UV-B mudah menembus masuk ke bumi.

Untuk diketahui, ada 3 jenis sinar ultraviolet, yakni UV-A, UV-B dan UV-C. Yang membedakannya adalah panjang gelombang, dimana UV-A yang paling panjang sedangkan UV-C paling pendek.

Sinar UV-C tidak sampai ke bumi, tertahan oleh lapisan atmosfer, sementara UV-B dan UV-A mampu menembus atmosfer.

Bahkan sinar UV-A mampu menembus lapisan terdalam kulit manusia (dermis), sementara UV-B hanya mampu sampai lapisan kulit luar (epidermis). Artinya, sinar UV-A lebih berbahaya ketimbang UV-B.

Kembali lagi ke 250 juta tahun yang lalu, sinar UV-B disebut menjadi salah satu penyebab kepunahan massal. Hal ini terungkap dari fosil butiran serbuk sari tumbuhan yang ditemukan di Tibet.

"Tanaman membutuhkan sinar matahari untuk fotosintesis, tetapi juga perlu melindungi diri terutama serbuk sari dari efek berbahaya sinar radiasi," kata Dr. Barry Lomax penulis studi tersebut dari University of Nottingham, sebagaimana dilansir Independent, pertengahan Januari lalu.

Lalu akankah hal serupa juga terjadi kembali sekarang ini? Baca selengkapnya di sini.

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(raf/raf)

Adblock test (Why?)


Bukan Cuman Buat Kulit Kusam, Ini Bahaya Lain dari Sinar UV! Bisa Jadi Ancaman Kepunahan Massal? - beautynesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Problema Rangkap Dilema! Andis DOS Setuju Nitro Cuman Dikelas FFA, yang Lain Gimana Nih ? - Otoinfo.id

Otoinfo- Pada musim balap dragbike 2023, Pro dan Kontra penggunaan bahan bakar ‘Nitro’ begitu santer dibicarakan. Beberapa mekanik ju...