Istri Irjen Ferdy Sambo dikabarkan masih mengalami trauma berat usai insiden baku tembak antara Bharada E dan Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J di rumah singgahnya. Kondisi stres yang dialami istri Ferdy Sambo disebut terjadi sangat intens.
"Saya sebagai lawyer pihak Ibu P, yang mendampingi kebetulan hadir ketika psikolog klinis yang ditunjuk Polda Metro sedang menjelaskan kondisi ibu P, setelah psikolog melakukan pendampingan psikologi kepada Ibu P, berdasarkan yang saya dengar, saat ini Ibu P dalam kondisi trauma berat dan Ibu P masih dalam kondisi stres yang sangat intens," kata kuasa hukum keluarga Irjen Ferdy Sambo, Arman Hanis, kepada wartawan, Sabtu (23/7/2022).
Arman menuturkan, berdasarkan laporan psikolog yang menangani istri Ferdy Sambo, insiden yang menewaskan Brigadir Yoshua itu merupakan kejadian traumatis yang sangat berat bagi kliennya. Bahkan kata Arman, insiden tersebut membuat kualitas hidup kliennya sangat terganggu.
"Kondisi ini adalah hal yang dialami pascasebuah kejadian traumatis yang sangat berat, yang mengakibat kualitas hidup yang bersangkutan menjadi sangat terganggu," ujarnya.
Lebih lanjut Arman mengatakan pendampingan terapi untuk menghilangkan trauma telah diberikan oleh psikolog.
"Pendampingan berupa psikoterapi telah diberikan oleh psikolog," imbuhnya.
Awal Insiden Baku Tembak Sesama Polisi
Insiden baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E disebut diawali dugaan pelecehan terhadap istri Irjen Ferdy Sambo. Peristiwa ini terjadi di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7).
Awalnya, istri Irjen Ferdy Sambo disebut berteriak karena diduga mengalami pelecehan oleh Brigadir J yang merupakan sopirnya. Lantas Bharada E yang merupakan pengawal keluarga Irjen Ferdy Sambo mendengar teriakan dan bertanya apa yang terjadi.
Polisi menyebut Brigadir J merespons pertanyaan Bharada E dengan tembakan. Peristiwa baku tembak sesama polisi ini akhirnya terjadi dan menewaskan Brigadir J.
Namun, keluarga Brigadir J menilai terdapat sejumlah kejanggalan atas kasus tewasnya Brigadir J. Hal ini juga disuarakan oleh Menko Polhukam Mahfud Md hingga Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto.
Polisi Gelar Pra-rekonstruksi
Polisi telah menggelar pra-rekknstruksi kasus tersebut. Pra-rekonstruksi digelar dua hari berturut.
Pra-rekonstruksi pertama digelar di Polda Metro Jaya Jumat (22/7) malam. Pra-rekonstruksi kedua digelar di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo Minggu (23/7). Pra-rekonstruksi dilakukan oleh peran pengganti.
Lihat Video: Pihak Brigadir J soal Prarekonstruksi: Bukan Cuma Tembak-menembak
(dek/lir)Pengacara: Istri Ferdy Sambo Masih Trauma Berat dan Stres - detikNews
Read More
No comments:
Post a Comment