Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas masih bergerak volatil. Mengawali pekan ini, pada perdagangan Senin (9/5/2022) harga emas di pasar spot pukul 06:20 WIB ada di US$ 1.880,36 per troy ons. Melemah 0,14%. Padahal, pada perdagangan pada Jumat (6/5/2022), harga emas ditutup menguat 0,33% ke US$ 1.882,96 per troy ons.
Sepanjang pekan lalu, harga emas terus bergerak volatil. Dalam sepekan, harga emas masih menguat 0,67% secara point to point. Namun, dalam sebulan emas sudah melemah 3,36%.
"Harga emas pada pekan-pekan terakhir ini turun signifikan karena yield surat utang Amerika Serikat (AS) naik tajam. Harga emas tergolong masih agresif di tengah kebijakan The Fed," tutur Bart Melek, dari TD Securities, seperti dikutip dari Reuters.
Yield surat utang Amerika Serikat (AS) tenor 10 tahun tembus 3% sejak Rabu pekan lalu sementara dolar AS juga terus menguat setelah kenaikan suku bunga acuan. Besaran inflasi AS akan menjadi penentu dalam kebijakan The Fed mendatang.
Sugandha Sachdeva dari Religare Broking Ltd mengatakan harga emas pada pekan ini akan sangat tergantung dari data inflasi AS, paket stimulus China, serta perkembangan dari perang Rusia-Ukraina. Sebagai catatan, AS akan mengeluarkan data inflasi April pada 10 Mei mendatang.
"Untuk pekan-pekan yang akan datang, investor akan mencermati data inflasi AS serta pergerakan dolar AS. Tidak adanya perkembangan positif dari Rusia-Ukraina juga menjadi perhatian selain juga stimulus fiskal dari China," tutur Sugandah, seperti dikutip dari Mint.
Dari perkembangan terbaru Rusia-Ukraina, sanksi baru yang direncanakan Uni Eropa mengenai larangan impor minyak dari Rusia diperkirakan akan mengerek harga emas.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(mae/mae)
Harga Emas Masih Galau Aja Nih... - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment