Rechercher dans ce blog

Sunday, April 17, 2022

Indeks Dolar AS Terus Melesat, Rupiah Masih Tetap Tegar! - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Amerika Serikat (AS) sedang kuat-kuatnya, tetapi rupiah masih mampu menguat tipis 0,12% sepanjang pekan lalu ke Rp 14.343/US$. Indeks dolar AS pagi ini kembali naik, memberikan tekanan bagi rupiah. Sementara itu pelaku pasar di dalam negeri menanti rilis neraca perdagangan Indonesia.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan melemah 0,12% ke Rp 14.360/US$. Posisi rupiah kemudian membaik, berada di Rp 14.345/US$ atau melemah hanya 0,01% ke pada pukul 10:06 WIB.

Tanda-tanda rupiah bakal melemah sudah terlihat sejak pagi di mana kurs non-deliverable forward (NDF) yang lebih lemah ketimbang beberapa saat sebelum penutupan perdagangan Kamis pekan lalu.


Periode Kurs Kamis (15/4) pukul 14:58 WIB Kurs Senin (18/4) pukul 8:49 WIB
1 Pekan Rp14.349,7 Rp14.356,5
1 Bulan Rp14.354,0 Rp14.359,0
2 Bulan Rp14.367,0 Rp14.373,0
3 Bulan Rp14.380,0 Rp14.391,0
6 Bulan Rp14.456,0 Rp14.459,0
9 Bulan Rp14.551,0 Rp14.554,0
1 Tahun Rp14.675,5 Rp14.695,5
2 Tahun Rp14.971,0 Rp14.974,0

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot.

Pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Indeks dolar AS sepanjang pekan lalu melesat 0,52%, dan pagi ini naik lagi 0,2% ke 100,526. Level tersebut merupakan yang tertinggi dalam 2 tahun terakhir.

Dolar AS masih ditopang oleh ekspektasi bank sentral AS (The Fed) akan menaikkan suku bunga 50 basis poin pada bulan Mei dan Juni.

Di sisi lain, rupiah masih ditopang oleh aliran modal masuk ke pasar saham Indonesia. Data pasar menunjukkan sepanjang pekan lalu investor asing melakukan beli bersih sekitar Rp 5,3 triliun, dan sepanjang tahun ini lebih dari Rp 41 triliun.

Sementara itu Badan Pusat Statistik hari ini akan merilis data neraca perdagangan. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 institusi keuangan memperkirakan nilai ekspor bulan lalu naik 23,22% dari Maret 2021 (year-on-year/YoY).

Sementara itu, impor diperkirakan tumbuh 17,07 YoY. Dengan perkiraan tersebut, neraca perdagangan diprediksi surplus US$ 2,97 miliar. Surplus tersebut lebih kecil dari Februari yang mencapai US$ 3,95 miliar, tetapi akan menjadi surplus dalam 23 bulan beruntun.

Surplus neraca dagang bisa membantu transaksi berjalan (current account) mencatat kinerja positif yang menjadi modal bagi rupiah untuk menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


[Gambas:Video CNBC]

(pap/pap)

Adblock test (Why?)


Indeks Dolar AS Terus Melesat, Rupiah Masih Tetap Tegar! - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Problema Rangkap Dilema! Andis DOS Setuju Nitro Cuman Dikelas FFA, yang Lain Gimana Nih ? - Otoinfo.id

Otoinfo- Pada musim balap dragbike 2023, Pro dan Kontra penggunaan bahan bakar ‘Nitro’ begitu santer dibicarakan. Beberapa mekanik ju...