KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan di akhir pekan, Jumat (11/3). IHSG melorot 0,02% atau 1,40 poin ke level 6.922,60.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, koreksi yang dialami IHSG hari ini seiring dengan pelemahan bursa saham secara global. Tekanan itu dipicu ekspektasi bahwa inflasi akan lebih buruk dibandingkan perkiraan. Sehingga, Bank Sentral akan lebih agresif menaikkan suku bunga.
Mengutip catatan bursa, mayoritas bursa di luar negeri memang memerah. Di ASEAN, penurunan paling dalam dicatatkan oleh FTSE Bursa Malaysia hingga 0,98%. Sementara di Asia Pasific, Nikkei225 Jepang melorot paling dalam hingga 2,05%. Adapun di Amerika, IPSA Chili tertekan hingga 1,01%.
Baca Juga: Wall Street: S&P 500 Mencari Arah, Saham Meta dan Krisis Ukraina Menyeret Pasar
Dennies mengatakan, kekhawatiran inflasi yang lebih buruk dibanding perkiraan masih akan berlanjut pada perdagangan pekan depan, Senin (14/3). Dus, IHSG diproyeksi melemah dengan level support 6.876 hingga 6.830.
Sementara level resistance-nya di 6.945 hingga 6.968. "Secara teknikal pergerakan masih bergerak dalam tren konsolidasi jangka pendek dengan rentang penguatan terbatas," ungkapnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Jumat (11/3).
Adapun di awal pekan nanti, IHSG masih minim sentimen dari data ekonomi. Investor juga masih akan mencermati dampak lebih buruk dari perang di Ukraina.
IHSG Melemah Tipis, Konsolidasi Masih Berlanjut ke Pekan Depan - KONTAN
Read More
No comments:
Post a Comment