Jakarta, CNBC Indonesia - Reuters merilis laporan proyeksi laju komoditas untuk kuartal pertama tahun 2022 berdasarkan teknikal. Lalu, komoditas apa yang paling cuan?
Gandum adalah komoditas paling cuan menurut Reuters pada tahun 2022 jika membandingkan dengan harga saat ini. Gandum diperkirakan masih memiliki ruang kenaikan 14,2% hingga menyentuh target resisten US$ 847/gantang dari harga saat ini sebesar US$ 742/gantang.
Saat ini gandum masih berada dalam tren bullish. Angka US$ 794 bisa jadi titik penting di mana jika harga berhasil melewati harga tersebut, maka kelanjutan tren ini hingga mencapai target akan terkonfirmasi.
Foto: Refinitiv
Gandum |
Selanjutnya ada jagung yang diperkirakan akan menguat hingga US$ 664-1/2 per gantang. Jika harga berhasil menyentuh target tersebut, maka jagung menghasilkan cuan 11,4% dari harga saat ini. Support terdekat berada di level US$ 580-3/4 per gantang.
Jika harga jagung mampu bertahan di level tersebut maka ini akan jadi support kuat yang bisa menopang laju harga jagung ke depan. Saat target terpenuhi, resisten berikutnya ada di US$ 706-1/2 per gantang.
Foto: Refinitiv
Jagung |
Logam tembaga diperkirakan mampu menguat hingga tembus level US$ 10.000/ton. Reuters memprediksi harga tembaga akan bergerak menuju resisten US$ 10.715/ton pada kuartal pertama 2022.
Target resisten ini berjarak 10,1% dibandingkan dengan harga saat ini di US$ 9.731/ton.
Jika titik ini berhasil ditembus, perhentian selanjutnya ada di US$ 11.714/ton yang akan menjadi rekor harga baru.
Saat terjadi koreksi, support tembaga berada di US$ 8.909/ ton untuk menopang harga tembaga.
Foto: Refinitiv
Tembaga |
Minyak dunia diperkirakan Reuters akan mengalami goncangan pada kuartal pertama tahun 2022. Reuters memproyeksikan harga minyak akan turun hingga US$ 66,22/ barel untuk jenis Brent dan US$ 62,67/barel untuk WTI. Artinya, harga minyak mentah dunia bisa jatuh masing-masing 23,1% dan 25,6% dari harga saat ini.
Harga minyak sawit mentah (CPO) diprediksi akan bergerak turun untuk menguji support MYR 4.314/ton. Ini berarti harga CPO masih memiliki potensi turun hingga 14% dari harga saat ini di MYR 5.031/ton.
Berikut harga komoditas beserta proyeksi lajunya pada tahun 2022 menurut Reuters:
Komoditas |
Target Harga (US$) |
Perubahan |
Brent |
66,22 - 86,7 |
-23% - 0,6% |
WTI |
62,67 - 85,41 |
-26% - 1,5% |
CPO (MYR) |
4.314 |
-14% |
Emas |
1.926 |
6% |
Tembaga |
10.715 |
10% |
Aluminium |
3.229 |
9% |
Kedelai |
1.465 |
7% |
Jagung |
664 |
11% |
Gandum |
847 |
14% |
Kopi |
256,65 |
7% |
Coklat |
2.821- 2.682 |
-1% - 4,6% |
Dolar |
99,32-100,99 |
4% -6% |
[Gambas:Video CNBC]
(ras/vap)
Masih Awal Tahun, Yuk Cek Komoditas Tercuan Versi Reuters! - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment