Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut DKI Jakarta 'medan perang' pertama melawan Omicron. Di tengah peningkatan jumlah kasus, DKI menjadi penyumbang terbesar transmisi lokal.
"Lebih dari 90 persen transmisi lokal terjadi di DKI Jakarta," kata Menkes dalam Konferensi Pers Evaluasi PPKM, Minggu (16/1/2021).
"Kita memang harus mempersiapkan khusus DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi Omicron ini," lanjutnya.
Meski meminta untuk tidak panik, Menkes menegaskan bahwa kewaspadaan dan kehati-hatian harus ditingkatkan. Sebisa mungkin diimbau untuk tidak berkerumun, dan semakin ketat menerapkan protokol kesehatan.
Puncak lonjakan kasus Omicron diperkirakan terjadi pertengahan Februari hingga Maret. Prediksi ini dibuat berdasarkan hitung-hitungan data berbagai negara yang lebih dulu mengalami lonjakan Omicron.
"Jadi tergantung dari mana kita melihatnya dari mana, Indonesia pertama kali teridentifikasi pertengahan Desember tapi kasus kita mulai naik di awal Januari," papar Menkes.
"Nah antara 35-65 hari akan terjadi kenaikan yang cukup cepat dan tinggi," tegasnya.
Kabar baiknya, Menkes menyebut tingkat hospitalisasi atau perawatan di rumah sakit pada lonjakan Omicron adalah 30-40 persen dibanding varian delta. Artinya, sekalipun menular lebih cepat, risiko perawatan di rumah sakit relatif lebih kecil.
Sementara itu juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes mengungkap data terbaru varian Omicron. Selengkapnya di halaman berikut.
Simak Video 'Fakta-fakta Varian Omicron Melonjak di RI':
Februari-Maret Puncak Omicron RI, Transmisi Lokal DKI Masih Mendominasi - detikHealth
Read More
No comments:
Post a Comment