Rechercher dans ce blog

Wednesday, September 1, 2021

Tes Covid dan Kultur Pencegahan yang Masih Asing Diterapkan - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Penerapan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) menjadi salah satu bentuk adaptasi akan kondisi pandemi Covid-19. Namun, Anda juga tidak boleh lupa dengan tes Covid-19.

Prosedur tes Covid memungkinkan Anda melakukan deteksi, melakukan tindak lanjut cepat jika terinfeksi dan sebagai bentuk perlindungan terhadap orang sekitar.

Akan tetapi, jangankan tes Covid, 3M yang sudah lebih dahulu digaungkan saja belum benar-benar diterapkan seluruh masyarakat. Psikolog Raymond Tambunan mengamati konsep atau kultur pencegahan ini masih asing pada sebagian masyarakat Indonesia.


"[Sebelum pandemi] kita enggak terbiasa medical check-up. Isunya tidak hanya kemampuan finansial, yang mampu pun enggak mengalokasikan," ujar Raymond dalam konferensi pers bersama Aptamex, label alat tes Covid, Kamis (26/8).

Kenapa kultur pencegahan belum benar-benar dihidupi masyarakat Indonesia?

Secara umum, Raymond melihat masyarakat Indonesia masih dalam masa peralihan budaya agraris ke budaya modern. Karena peralihan, orang seolah berdiri dengan kaki di budaya agraris dan kaki lain di budaya modern.

Ada rasa kenyamanan dengan kehidupan yang bisa diramalkan, ada aturan. Melakukan hal-hal yang berhubungan dengan pencegahan pun dirasa tidak perlu.

Tak hanya itu, konsep 'tes' pun dianggap sesuatu yang digunakan untuk memperoleh efek dengan cepat (immediate effect). Tengok saja prosedur tes masuk universitas, tes kerja atau tes kemampuan bahasa. Setelah tes dilakukan, langsung ada dampak. Sedangkan konsep tes Covid, tidak demikian.

"Salah satu tujuan tes kan sesegera mungkin ada diagnosis, saya positif atau tidak. Kalau positif, saya bisa mencegah orang lain untuk tertular. Pencegahan dalam konteks orang lain bukan sesuatu yang umum kita hidupi," tutur Raymond.

"Berkaca dari merokok, beberapa data di Indonesia, orang berhenti merokok bukan karena ingin agar orang lain enggak sakit. Lebih besar alasannya alasan pribadi, kayak saya sakit, ya saya berhenti merokok."

Murah tapi 'berdarah-darah'

Sembari mempelajari konsep pencegahan, masyarakat pun dihadapkan dengan kondisi-kondisi yang menghambat proses ini. Aneka pilihan alat dan tempat tes kemudian administrasi yang kadang ribet.

Belum lagi ditambah banderol harga mahal kalau mau nyaman dan cepat. Sebaliknya, kalau mau cari harga murah, mesti 'berdarah-darah'.

Untuk membangun kesadaran melakukan tes Covid, edukasi terhadap masyarakat perlu dibarengi dengan upaya dari provider (penyedia layanan tes) dan produsen maupun pemerintah.

Dari sisi provider, lanjut Raymond, perlu berorientasi pada konsumen, bukan menitikberatkan pada kejar target atau keuntungan. Kemudian dari sisi produsen maupun pemerintah, ada standar baru tentang bagaimana melayani publik.

Penanaman pentingnya tes bisa dilakukan dengan layanan di bank atau restoran ada kebijakan tes berkala dan konsumen diedukasi bahwa staf sudah melakukan tes.

Sementara itu dari sisi kesehatan, Erlang Samoedro, ahli pulmonologi, mengatakan masyarakat sebenarnya tidak dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rutin antigen atau PCR. Menurut dia, selain harganya mahal (untuk PCR), hasilnya kebanyakan akan negatif.

"Lain halnya dengan petugas kesehatan karena berisiko terkena lebih tinggi karena pelayanannya kepada pasien yang jelas-jelas sakit. Maka untuk deteksi dini sangat perlu," jelas Erlang saat dihubungi secara terpisah, Kamis (26/8).

Tes Covid sebaiknya dilakukan saat ada kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid. Ini pun perlu diberi jarak 3-5 hari pascakontak erat atau langsung tes begitu timbul gejala.

Kemudian tes Covid perlu dilakukan saat hendak bepergian. Ini pun sudah menjadi salah satu syarat yang diberlakukan di semua transportasi umum.

Simak pemaparan lebih lanjut mengenai kapan waktu tepat untuk tes Covid-19 di sini.

(els/agn)

[Gambas:Video CNN]

Adblock test (Why?)


Tes Covid dan Kultur Pencegahan yang Masih Asing Diterapkan - CNN Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Problema Rangkap Dilema! Andis DOS Setuju Nitro Cuman Dikelas FFA, yang Lain Gimana Nih ? - Otoinfo.id

Otoinfo- Pada musim balap dragbike 2023, Pro dan Kontra penggunaan bahan bakar ‘Nitro’ begitu santer dibicarakan. Beberapa mekanik ju...