Rechercher dans ce blog

Monday, September 27, 2021

Awal Sesi 2 IHSG Masih Loyo, Asing Mulai Borong Rp 126 M - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,38% ke 6.121 pada sesi I perdagangan awal pekan ini, Senin (27/9/2021).

IHSG sebelumnya sempat bergerak di zona hijau pada satu jam awal perdagangan, sebelum akhirnya jatuh ke zona merah. Data perdagangan mencatat sebanyak 199 saham menguat, 303 melemah dan 155 stagnan.

Nilai transaksi mencapai Rp 6,74 triliun. Asing justru beli bersih sebesar Rp 121,2 miliar di pasar reguler saat pasar terkoreksi.


Data BEI mencatat, pada awal sesi II, IHSG minus 0,37% di 6.121, dengan nilai transaksi Rp 6,9 triliun dan asing masuk Rp 126 miliar. 

Perkembangan kasus Evergrande akan mempengaruhi pergerakan bursa saham, termasuk IHSG pada hari ini.

Selain itu, pelaku pasar juga masih mencerna pengumuman kebijakan moneter The Fed yang membuatyieldobligasi (Treasury) naik dan dolar AS perkasa. Sepanjang pekan lalu yield Trasury AS tenor 10 tahun naik 8,9 basis poin, ke 1,4526% yang membuat SBN mengalami tekanan jual.

Sementara itu indeks dolar AS juga menguat tetapi tipis saja 0,14% sepanjang pekan lalu, yang berdampak pada sulitnya rupiah menguat.

Tapering The Fed memang masih sesuai ekspektasi, kemungkinan besar dilakukan di bulan Desember, tetapi kemungkinan suku bunga yang naik di tahun depan membuat yield Treasury naik dan dolar AS kuat.

Pada hari ini, ada 3 pejabat elit The Fed yang akan berbicara dan pelaku pasar akan menanti hal tersebut untuk melihat petunjuk lebih jauh mengenai tapering maupun proyeksi suku bunga.

Overall, sentiment eksternal masih akan menjadi penggerak yang dominan untuk perdagangan hari ini, di tengah minimnya katalis dari sisi domestik.

Analisa Teknikal

Analisis Teknikal IHSG Sesi 2 27 September 2021/Tri PutraFoto: Analisis Teknikal IHSG Sesi 2 27 September 2021/Tri Putra
Analisis Teknikal IHSG Sesi 2 27 September 2021/Tri Putra

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di bawah garis BB 20 tetapi masih di atas level support.

Untuk melanjutkan tren bullish atau penguatan, indeks perlu melewati level resistance terdekat yang berada di area 6.130. Sementara untuk merubah tren bullish menjadi bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 6.102.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 50,42 dan memang belum menunjukkan adanya indikator jenuh beli maupun jenuh jual. Indikator RSI cenderung bergerak turun.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal maka pergerakan IHSG selanjutnya di sesi II berpeluang masih dalam tekanan.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Adblock test (Why?)


Awal Sesi 2 IHSG Masih Loyo, Asing Mulai Borong Rp 126 M - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Problema Rangkap Dilema! Andis DOS Setuju Nitro Cuman Dikelas FFA, yang Lain Gimana Nih ? - Otoinfo.id

Otoinfo- Pada musim balap dragbike 2023, Pro dan Kontra penggunaan bahan bakar ‘Nitro’ begitu santer dibicarakan. Beberapa mekanik ju...