KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah Indonesia membeli pesawat tempur Rusia, Sukhoi, dengan skema imbal dagang masih belum menemui kepastian.
Salah satu hambatan rencana tersebut adalah ancaman sanksi dari pihak lain. Padahal, rencana imbal dagang Sukhoi tersebut telah berjalan hampir 4 tahun.
"Sudah 3 tahun posisi Indonesia harus ada kepastian lanjut atau tidak," ujar Koordinator Bidang Peningkatan Akses Pasar Kementerian Perdagangan Bambang Jaka saat sosialisasi imbal dagang B2B yang dilakukan secara virtual, Kamis (29/7).
Sebelumnya, rencana imbal dagang tersebut telah mencapai nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero). Pemetaan komoditas juga telah dilakukan sebanyak 18 ditambah satu komoditas tambahan.
Baca Juga: Ini kombinasi mengerikan jet tempur Sukhoi Su-57 dan drone serang Okhotnik Rusia
Hingga saat ini, kepastian pemenuhan imbal dagang tersebut juga dilakukan Kementerian Perdagangan. Oleh karena itu, Kemendag menyatakan siap bila imbal dagang jadi dilakukan.
"Kalau lanjut, semua instrumen terkait imbal dagang lebih dari siap," terang Bambang.
Bambang pun menyebut, imbal dagang dapat diterapkan dalam pengadaan barang pemerintah. Hal itu dinilai akan menghemat devisa dan meningkatkan ekspor.
Meski begitu, dagang untuk barang pemerintah masih belum banyak dilakukan. Pasalnya masih belum ada payung hukum terkait hal tersebut.
Pembelian pesawat Sukhoi dengan skema imbal dagang masih belum jelas kelanjutannya - Kontan
Read More
No comments:
Post a Comment