Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia turun tipis pada perdagangan pagi ini. Sikap OPEC+ yang masih gamang soal kebijakan pengurangan produksi membuat harga minyak terkoreksi.
Pada Jumat (2/7/2021) pukul 08:03 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 75,75/barel. Turun 0,12% dibandingkan hari sebelumnya.
Sementara yang jenis light sweet harganya US$ 75,16/barel. Berkurang 0,09%.
Semestinya OPEC+ menggelar pertemuan pada 1 Juli 2021, tetapi kemudian ditunda dua hari. Penyebabnya, ternyata belum seluruh anggota sepakat soal perpanjangan kebijakan pemotongan produksi.
Saat ini, kebjakan yang berlaku adalah pemangkasan produksi 9,7 barel/hari hingga April 2022. Sebelumnya beredar kabar OPEC+sepakat untuk memperpanjang kebijakan tersebut hingga akhir tahun depan.
Namun Uni Emirat Arab ternyata belum sepakat. Abu Dhabi punya target untuk menggenjot produksi dari saat ini 4,2 juta barel/hari menjadi 5 juta barel/hari pada 2030.
Belum sepakatnya OPEC+ soal rencana produksi membuat investor menanti. Penantian itu membuat harga si emas hitam terkoreksi.
Akan tetapi, sepertinya masa depan harga minyak masih cerah. Bahkan bukan tidak mungkin harga menembus level US$ 100/barel.
Bank of America memperkirakan harga brent bisa menyentuh US$ 100/barel tahun depan. Sementara light sweet sedikit di bawahnya yaitu US$ 95/barel.
"Kami meyakini permintaan minyak akan tinggi seiring pemulihan ekonomi dunia. Permintaan akan melampaui pasokan dalam 18 bulan ke depan. Stok akan semakin berkurang sehingga harga naik," sebut riset Bank of America.
Riset tersebut memperkirakan permintaan minyak dunia tahun ini akan bertambah 5,6 juta barel dan tahun depan naik 3,6 juta barel. Ini adalah laju tercepat sejak 1970-an.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
OPEC+ Masih Galau Soal Produksi, Harga Minyak Turun Tipis - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment