Rechercher dans ce blog

Wednesday, July 28, 2021

Harga Kripto Loyo Lagi, hanya Ripple yang Masih Semangat - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas mata uang kripto (cryptocurrency) terpantau beragam, cenderung melemah pada perdagangan Kamis (29/7/2021) pagi waktu Indonesia, setelah pada perdagangan kemarin kembali diperdagangkan di zona hijau.

Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 09:15 WIB, dari keenam kripto berkapitalisasi terbesar non-stablecoin, hanya koin digital ripple yang masih bertahan di zona hijau.

Ripple meroket 9,44% ke level harga US$ 0,7076 per koin atau setara dengan Rp 10.246 per koinnya (asumsi kurs Rp 14.480/US$).


Sementara sisanya bergerak di zona merah pada pagi hari ini. Bitcoin melemah 0,72% ke level US$ 39.787,26/koin atau setara dengan Rp 576.119.525/koin, ethereum merosot 1% ke US$ 2.293,41/koin (Rp 33.208.577/koin).

Berikutnya binance coin terkoreksi 1.05% ke posisi US$ 312,66/koin atau setara dengan Rp 4.527.317/koin, Cardano terpangkas 1,26% ke US$ 1,28/koin (Rp 18.534/koin), dan dogecoin ambles 2,09% ke US$ 0,2041/koin (Rp 2.955/koin).

Sentimen positif yang hadir di pasar kripto telah meningkat secara signifikan selama sepekan terakhir, meskipun beberapa analis berpikir bahwa kripto saat ini perlu waktu jeda sebelum kenaikan yang berlanjut.

"Bitcoin dengan mudah menembus level US$ 35.000, tapi kami berpikir mungkin akan lebih sulit melewati US$ 40K kali ini," kata Justin Chuh, trader senior di Wave Financial, menulis dalam e-mail-nya kepada CoinDesk.

"Penambang & penjual datang untuk mendapatkan dananya sekali lagi, sementara pembeli tidak dapat mendorongnya lebih tinggi setelah menyerap pukulan itu," tambah Chuh.

Investor kripto baru saja mengalami medan yang terberat sepanjang kuartal kedua tahun ini. Meskipun kripto berhasil rebound dalam beberapa hari terakhir, namun kekhawatiran akan regulasi yang berlebihan, tindakan keras terhadap pertambangan di China dan masalah lingkungan, masih mungkin terjadi, walaupun cenderung sedikit.

Dari data aset CoinDesk 20, sekitar 99% dari pasar kripto berdasarkan volumenya yang dapat diverifikasi, menyelesaikan kuartal kedua tahun ini dengan tingkat pengembalian yang negatif.

Kripto juga sedikit terpengaruh dari kebijakan moneter terbaru bank sentral Amerika Serikat (AS) yang kembali mempertahankan suku bunganya, namun pasar sedikit kecewa karena sinyal pengurangan pembelian aset di pasar (quantitative easing/QE) belum terlihat jelas.

Bos bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell menyatakan ekonomi AS membaik meski ada varian baru virus Covid-19. Namun, itu belum cukup untuk mencapai target inflasi dan lapangan kerja yang dipatok The Fed.

"Kita memiliki landasan untuk mengamankan lapangan kerja," tutur Powell. "Menurut saya kita masih beberapa langkah menuju kemajuan substansial lebih jauh mencapai target maksimum pembukaan lapangan kerja. Saya ingin melihat angka lapangan kerja yang lebih kuat."

Sayangnya, bank sentral terkuat dunia ini belum memberikan acuan waktu mengenai kapan program pembelian surat berharga senilai US$ 120 miliar per bulan (sejak Desember 2020) ini akan diakhiri atau setidaknya dikurangi.

"Sejak itu, ekonomi menunjukkan kemajuan mencapai sasaran tersebut dan Komite [FOMC] akan terus mengukur kemajuan yang ada dalam pertemuan mendatang," demikian tertulis di pernyataan resmi yang dirilis usai rapat.

Masih dari AS, US Marshals Service, salah satu lembaga penegak hukum utama dari Departemen Kehakiman, telah menyewa penjaga Anchorage Digital untuk cryptocurrency yang disita dalam berbagai kasus kriminal.

Marshals telah menghabiskan lebih dari setahun mencari kustodian dan penyedia layanan keuangan untuk persediaan kripto yang disita. Kontrak tersebut sebelumnya diberikan kepada BitGo, yang diakuisisi pada Mei oleh Galaxy Digital.

"Infrastruktur yang kritis dan andal akan menjadi faktor terpenting dalam kelas aset kripto yang stabil," kata salah satu pendiri Anchorage Digital, Diogo Monica mengatakan kepada CNBC International.

Layanan Marshals telah menyita dan menjual lebih dari 185.000 bitcoin hingga lebih dari US$ 7,2 miliar sejak sekitar 2014. Pihaknya baru-baru ini melelang 4.040 bitcoin pada awal 2020.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(chd/chd)

Adblock test (Why?)


Harga Kripto Loyo Lagi, hanya Ripple yang Masih Semangat - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Problema Rangkap Dilema! Andis DOS Setuju Nitro Cuman Dikelas FFA, yang Lain Gimana Nih ? - Otoinfo.id

Otoinfo- Pada musim balap dragbike 2023, Pro dan Kontra penggunaan bahan bakar ‘Nitro’ begitu santer dibicarakan. Beberapa mekanik ju...