Rechercher dans ce blog

Tuesday, April 27, 2021

Utang Pemerintah Tembus Rp 6.445 T, Masih Aman? - detikFinance

Jakarta -

Utang pemerintah tercatat tembus ke level Rp 6.445,07 triliun per Maret 2021. Angka tersebut naik Rp 1.252,51 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 5.129,56 triliun. Sementara dengan bulan sebelumnya, terjadi kenaikan sebesar Rp 84,07 triliun.

Jumlah utang pemerintah yang mencapai Rp 6.445,07 triliun ini juga membuat rasio utang menjadi 41,64% terhadap produk domestik bruto (PDB). Apakah jumlah dan rasio utang pemerintah ini masih aman?

Peneliti dari Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet mengatakan jumlah dan rasio utang pemerintah yang mencapai Rp 6.445,07 triliun terhadap PDB masih dalam level yang aman.

"Sekilas kalau kita melihat dari negara lain, proporsi utang kita masih relatif 'aman' karena pertama hal ini masih di bawah konsensus internasional (60% terhadap PDB) dan kedua peningkatan proporsi utang juga dialami oleh negara lain," kata Yusuf saat dihubungi detikcom, Jakarta, Selasa (27/4/2021).

Meski masih dalam level yang aman, Yusuf meminta kepada pemerintah agar tetap waspada dalam mengawasi pergerakan utang. Sebab, kondisi keuangan masing-masing negara berbeda-beda, apalagi di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.

Sebagai contoh, dikatakan Yusuf adalah Thailand yang rasio utangnya di atas 40% terhadap PDB. Namun begitu, Thailand memiliki kemampuan membayar cukup tinggi.

"Hal ini dilihat dari rasio pajak thd PDB Thailand yang mencapai di atas 15%. Sementara Indonesia rasio pajaknya di bawah 10%," katanya.

Berdasarkan data APBN KiTa edisi April 2021 yang dikutip, peningkatan jumlah utang pemerintah ini disebabkan kondisi ekonomi Indonesia yang masih berada dalam fase pemulihan akibat penurunan ekonomi yang terjadi di masa pandemi COVID-19.

Total utang pemerintah yang mencapai Rp 6.445,07 triliun ini terdiri dari pinjaman sebesar Rp 861,91 triliun dan surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 5.583,16 triliun atau pinjaman sebesar 13,37% dan SBN sebesar 86,63% dari total utang pemerintah.

Utang pemerintah yang berasal dari pinjaman terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp 12,52 triliun dan pinjaman luar negeri Rp 849,38 triliun. Adapun, rincian dari pinjaman luar negeri terdiri dari bilateral Rp 323,14 triliun, multilateral Rp 482,02 triliun, commercial bank Rp 44,23 triliun, dan suppliers nihil.

Sementara yang berasal dari SBN terdiri dari SBN domestik sebesar Rp 4.311,57 triliun. Di mana dalam bentuk surat utang negara sebesar Rp 3.510,47 triliun dan surat berharga syariah negara (SBSN) sebesar Rp 801,10 triliun.

Selanjutnya dalam bentuk SBN valas sebesar Rp 1.271,59 triliun, yang terdiri dari surat utang negara sebesar Rp 1.024,59 triliun dan SBSN sebesar Rp 247,00 triliun. Dengan begitu, maka total utang pemerintah yang berasal dari SBN sebesar Rp 5.583,16 triliun.

(hek/zlf)

Let's block ads! (Why?)


Utang Pemerintah Tembus Rp 6.445 T, Masih Aman? - detikFinance
Read More

No comments:

Post a Comment

Problema Rangkap Dilema! Andis DOS Setuju Nitro Cuman Dikelas FFA, yang Lain Gimana Nih ? - Otoinfo.id

Otoinfo- Pada musim balap dragbike 2023, Pro dan Kontra penggunaan bahan bakar ‘Nitro’ begitu santer dibicarakan. Beberapa mekanik ju...