"Tentu kami menerima cukup banyak peminat dari dalam dan luar negeri, hampir fifty-fifty (50:50)," tutur Bambang kepada awak media, dikutip Rabu, 24 Mei 2023.
"Keinginan dari calon investor dalam dan luar negeri kira-kira lebih dari 220 Letter of Intent (LoI). Kemudian untuk macul di lapangan (realisasi investasi) butuh waktu ya," sambungnya.
Dapat dari KTT G7
Bambang menambahkan, dari sejumlah LoI tersebut, 24 di antaranya didapat saat dirinya mendampingi Presiden Jokowi dalam KTT G7 di Hiroshima, Jepang. Dirinya memaparkan ada lima perusahaan yang melakukan penandatanganan MoU.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya baru dari Hiroshima mendampingi Bapak Presiden di G7 dan di sana kita mendapatkan respons positif dari investor Jepang, ada lima MoU yang ditandatangani dengan berbagai pihak, kemudian 24 LoI yang kami terima dari berbagai investor yang ada di Jepang untuk mereka. Nantinya insyaallah tindak lanjuti dengan berbagai hal yang detail," jelasnya.
LoI tidak mengikat
Sebelumnya, Ketua Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Fajar Hirawan menyampaikan sampai saat ini tidak ada satu pun investor yang menyuntikkan modal ke proyek ambisius IKN Nusantara.
Meski Otorita IKN telah menerima 209 calon investor yang menyatakan minat berinvestasi di IKN lewat LoI, namun LoI itu bersifat tidak mengikat suatu kerja sama usaha.
"Sulit bagi pemerintah memberikan kepastian terkait proyek IKN ini kepada para investor. LoI itu tidak mengikat, sehingga belum ada realisasi apapun di IKN," katanya.
Menurut dia, tahun politik menjadi alasan para investor gamang memberikan penandatanganan perjanjian hingga financial close di proyek IKN. Ada kekhawatiran dari investor perihal kepastian pembangunan ibu kota baru itu.
"Tahun politik menjadi faktor utama. Apakah presiden yang terpilih nanti merupakan perpanjangan tangan petahana atau tidak. Ini yang membuat investor tampaknya wait and see," terang Fajar.
Diketahui, pemerintah dituntut mendapatkan kepastian realisasi investasi proyek IKN di tahun ini. Pembangunan IKN ditargetkan menelan anggaran sebesar Rp466 triliun. Dari jumlah itu, 20 persen ditanggung anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan 80 persen dari swasta.
Lebih dari 200 Investor Disebut Lirik Proyek IKN Cuman Ngelirik Doang Kali Ya - Medcom.Id
Read More
No comments:
Post a Comment