Jakarta, CNBC Indonesia - Selama hampir sebulan, Bitcoin (BTC) telah diperdagangkan dalam kisaran antara US$ 17.000 dan US$ 23.000.
Kondisi ini membuat para analis kripto bertanya-tanya apakah aksi jual besar terburuk tahun ini mungkin akan berakhir.
Analis pasar senior di Oanda, Edward Moya menjelaskan meskipun banyak sentimen negatif untuk kripto, tetapi Bitcoin masih menjanjikan.
"Terlepas dari semua pesimisme dan berita utama negatif untuk Bitcoin, fakta bahwa Bitcoin berjuang di level US$ 20.000 adalah tanda yang menjanjikan," ujar Moya, dikutip dari CoinDesk, Kamis (14/7/2022).
Sementara itu, pendiri perusahaan analisis kripto dan valuta asing Quantum Economics, Mati Greenspan mengatakan telah mendengar perkiraan serendah US$ 8.000 untuk harga Bitcoin. Namun menurut Greenspan saat ini bitcoin sudah berada pada batas bawah.
"Saya telah mendengar perkiraan serendah US$ 8.000 per Bitcoin, tetapi kita mungkin telah melihat dasarnya," ujar Mati Greenspan.
Hingga saat ini, pedagang kripto masih menantikan rilis Indeks Harga Konsumen (CPI) bulan Juni yang diharapkan pada hari Rabu waktu setempat, ukuran inflasi AS yang paling banyak dianggap, untuk petunjuk tentang seberapa agresif Federal Reserve perlu memperlambat laju kenaikan harga konsumen.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Makin Anjlok, Harga Bitcoin Cs Turun Lagi
(dem)
Pasar Kripto Masih Betah Melemah, Bitcoin Masih Menarik? - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment