Liputan6.com, Jakarta - Kondisi pasar kripto belakangan ini sedang berada di zona merah akibat kondisi ekonomi global yang tidak menentu dan berbagai sentimen negatif dari industri kripto itu sendiri. Melihat kondisi pasar yang tengah koreksi ini, apakah kripto masih menarik sebagai aset pilihan investor?
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) sekaligus pengamat, Nailul Huda menjelaskan kripto masih bisa menjadi alternatif aset yang menarik bagi para investor, khususnya investor muda.
“Dengan perkembangan teknologi seperti metaverse dan sebagainya yang semakin berkembang, saya rasa investasi aset kripto menjadi salah satu alternatif yang menarik bagi investor, terutama investor muda generasi milenial. Karena mereka memiliki karakteristik yang suka dengan risiko tinggi tetapi dengan hasil yang tinggi juga,” kata Nailul kepada Liputan6.com, ditulis Sabtu (2/7/2022).
Terkait kondisi pasar kripto yang saat ini koreksi dan banyak sentimen negatif, menurut Nailul hal itu bukan sesuatu yang permanen, karena masih ada titik balik di mana harga koin kripto kembali menguat.
“Sebenarnya kalau kita lihat kan pasar lagi memerah, tetapi ini bukan terjadi hanya pada kripto, tetapi ada sentimen global yaitu The Fed menaikkan suku bunga acuan. Kalau kita lihat di sini pasar kripto itu meskipun ada yang turun tapi istilahnya bukan suatu yang permanen, pasti akan ada titik balik dimana harga koin kripto akan naik lagi," ujar Nailul.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bagaimana Seharusnya Langkah Investor?
"Dalam kondisi ini tinggal bagaimana investor memanfaatkan penurunan ini apakah dengan menambah aset mereka atau tidak,” lanjut dia.
Adapun Nailul menuturkan tak hanya kripto saja yang bisa menjadi alternatif investasi para anak muda, saham juga menjadi salah satunya.
“Di pasar saham sekarang sudah banyak anak muda, meskipun secara nominal masih dipegang oleh investor yang lebih matang. Dalam hal ini pasar investasi menuju ke tahap banyak investor muda yang saya rasa mereka tidak akan menaruh uang pada satu aset, mereka akan memilih aset lain, selain kripto,” tutur Nailul.
Maka dari itu, menurut Nailul meski ada sentimen negatif di pasar kripto, hal itu bukan sesuatu yang permanen.
“Jadi, kripto akan tetap menjadi salah satu investasi alternatif yang digemari generasi muda,” pungkas dia.
Harga Kripto Jumat Pagi 1 Juli 2022
Sebelumnya, mengawali Juli 2022, harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas terpantau melanjutkan koreksi yang cukup dalam pada Jumat (1/7/2022). Mayoritas kripto teratas kompak di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat pagi, 1 Juli 2022 kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 7,16 persen persen dalam 24 jam dan 9,62 persen sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 18.812 per koin atau setara Rp 280,8 juta (asumsi kurs Rp 14.928 per dolar AS).
Ethereum (ETH) juga masih ambles pagi ini. Selama 24 jam terakhir, ETH turun 8,21 persen dan 9,84 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.023 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) juga tertahan di zona merah. Dalam 24 jam terakhir BNB melemah 4,48 persen dan 6,92 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 212,25 per koin.
Kemudian Cardano (ADA) pagi ini juga harus masih terkoreksi. Dalam satu hari terakhir ADA terkoreksi 5,65 persen dan 6,98 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4433 per koin.
Adapun Solana (SOL) juga masih terpuruk. Sepanjang satu hari terakhir SOL melemah 6,60 persen dan 14,67 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 31,99 per koin.
XRP tetap melemah pagi ini. XRP turun 3,32 persen dalam 24 jam terakhir dan 3,41 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3214 per koin.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Dengan begitu membuat USDT berada di level USD 0,9989 dan USDC dihargai USD 1,00.
Sedangkan Binance USD (BUSD) melemah 0,27 persen dalam 24 jam terakhir yang membuat harganya turun sedikit ke level USD 0,9993.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto kembali melemah cukup besar pada hari ini yaitu di level USD 852,2 miliar dari hari sebelumnya di level USD USD 904,1 miliar.
Tekanan Terus Meningkat, Harga Bitcoin Sempat Jatuh di Bawah Rp 297,4 Juta
Sebelumnya, Bitcoin sempat turun di bawah USD 20.000 atau sekitar Rp 297,4 juta pada Kamis (30/6/2022) dini hari karena sejumlah faktor dari kekhawatiran makroekonomi hingga masalah dengan perusahaan cryptocurrency terus membebani pasar.
Cryptocurrency terbesar di dunia terakhir diperdagangkan naik kurang dari 1 persen pada USD 20.359,25, menurut data CoinMetrics. Sebelumnya pada Kamis dini hari, bitcoin turun ke level USD 19.841.
Bitcoin telah diperdagangkan dalam kisaran yang ketat dalam dua minggu terakhir tidak mampu membuat pergerakan besar jauh di atas USD 22.000.
Analis di bursa cryptocurrency Bitfinex mengatakan hal yang dapat membuat harga bitcoin jatuh ke depannya adalah resesi yang menjulang dan tingkat inflasi yang menjamur.
Wakil presiden pengembangan perusahaan dan internasional di pertukaran kripto Luno, Vijay Ayyar mengatakan, bitcoin kemungkinan akan diperdagangkan antara USD 17.000 dan USD 22.000 untuk sementara waktu.
Hal ini mengingat sentimen pasar saat ini. Selain itu kenaikan suku bunga yang diharapkan dari Federal Reserve AS pada Juli mendatang terus membebani semua aset berisiko.
“Sebagian besar pemantulan dijual selama beberapa minggu terakhir, biasanya dikategorikan sebagai pemantulan pasar beruang, bertujuan untuk menjebak pembeli yang terlambat, hanya untuk membuat mereka menjual posisi lebih rendah,” kata Ayyar, dikutip dari CNBC, Kamis, 30 Juni 2022.
Masalah Likuiditas Kripto
Jatuhnya harga selama beberapa minggu terakhir, yang telah menghapus nilai miliaran dolar dari pasar cryptocurrency telah mengekspos masalah likuiditas utama di perusahaan-perusahaan di seluruh industri.
Bulan ini, pemberi pinjaman kripto Celsius menghentikan penarikan untuk pengguna dengan alasan “kondisi pasar yang ekstrem.” Pertukaran kripto CoinFlex juga menghentikan penarikan untuk pelanggan setelah satu klien gagal membayar hutang kepada perusahaan.
Sementara itu, dana lindung nilai kripto terkemuka Three Arrows Capital gagal membayar lebih dari USD 670 juta pinjaman dari Voyager Digital.
Di sisi lain miliarder kripto sekaligus CEO pertukaran cryptocurrency FTX, Sam Bankman-Fried, telah turun tangan untuk menyelamatkan perusahaan-perusahaan yang kesulitan termasuk BlockFi dan Voyager Digital dengan menawarkan jalur kredit.
Harga Kripto Rontok, Masih Menarik Jadi Investasi? - Liputan6.com
Read More
No comments:
Post a Comment