Jakarta, CNBC Indonesia - Ribuan bisnis menghentikan operasi di Rusia setelah munculnya rentetan sanksi dari Barat. Tetapi, hampir lima bulan setelah serangan pertama Presiden Vladimir Putin ke Ukraina, ratusan perusahaan asing tercatat masih beroperasi di sana.
Sebuah penelitian di Yale Chief Executive Leadership Institute yang dipimpin oleh Jeffrey Sonnenfeld membuktikan itu. Riset mencatat lebih dari 100 perusahaan asing, khususnya dari negara-negara Uni Eropa (UE), masih menjalankan bisnisnya di Rusia.
"Sejak invasi ke Ukraina dimulai, kami telah melacak tanggapan lebih dari 1.200 perusahaan, dan terus bertambah," kata laporan penelitian tersebut, dikutip dari situs sekolah manajemen Yale, Senin (20/6/2022).
"Lebih dari 1.000 perusahaan telah mengumumkan secara terbuka mereka secara sukarela membatasi operasi di Rusia sampai tingkat tertentu di luar batas minimum yang diwajibkan secara hukum oleh sanksi internasional, tetapi beberapa perusahaan terus beroperasi di Rusia tanpa terpengaruh," tambahnya.
Menurut laporan yang dikutip Bloomberg, sebanyak 116 perusahaan Uni Eropa (UE) dari 247 perusahaan multinasional, masih melakukan bisnis di negara itu. Meskipun tekanan publik untuk menghukum rezim Putin atas serangan itu meningkat.
Studi ini mengikuti sebuah laporan oleh think-tank Rusia yang berafiliasi dengan negara, yang rilis pekan lalu. Dilaporkan bahwa setengah lebih dari 5.000 perusahaan asing yang bekerja di negara itu mengumumkan tidak ada pembatasan pada operasi lokal mereka dan terus mempekerjakan 2 juta orang.
Sebelumnya, para peneliti di Yale Chief Executive Leadership Institute menerbitkan sebuah makalah pada Mei 2022. Di mana disebutkan bahwa sebagian besar perusahaan yang meninggalkan Rusia, memiliki keuntungan di pasar saham jauh melampaui biaya keluar dari negara itu.
Dalam catatan CNBC, lusinan perusahaan terbesar di dunia meninggalkan atau mengurangi operasi mereka di Rusia sebagai tanggapan atas serangan Kremlin ke Ukraina. Antara lain Boeing, Airbus, Coca-Cola, McDonald's hingga Starbucks.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Ditembak 8 Roket Rusia, Bandara Vynnytsia Ukraina Hancur
Sanksi Mental! 100 Perusahaan Asing Masih Beroperasi di Rusia - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment