Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan di PT Pegadaian stagnan pada perdagangan Senin (20/6/2022). Meski demikian, ada potensi melemah ke depan.
Pegadaian menjual berbagai jenis emas, yaitu emas Antam, Antam Retro, Antam Batik, dan UBS. Ukurannya pun dijual beragam, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Pada perdagangan hari ini, harga emas Antam dibanderol Rp 1.034.000 per gram. Emas ini tersedia mulai ukuran/satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Sementara itu, emas Antam Retro dijual seharga Rp 974.000 per gram. Emas Antam retro adalah emas kemasan lama di mana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas Antam retro kali terakhir diproduksi pada 2018, dan tersedia mulai satuan 0,5 gram hingga 100 gram.
Pegadaian juga menawarkan emas Antam batik yang merupakan jenis emas Antam berharga termahal. Harga emas termahal tersebut tercatat Rp 1.189.000 per gram. Emas ini dijual dalam 3 satuan saja yaitu 0,5 gram, 1 gram, dan 8 gram.
Terakhir, harga emas UBS yang dikeluarkan PT Untung Bersama Sejahtera per gramnya dijual Rp 977.000. Emas UBS yang tersedia lengkap mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hari ini harga emas ukuran 1.000 gram sedang tidak tersedia.
Satuan |
Harga Antam |
Harga Antam Retro |
Harga Antam Batik |
Harga UBS |
5 |
Rp 569,000 |
Rp 520,000 |
Rp 641,000 |
Rp 522,000 |
1 |
Rp 1,034,000 |
Rp 974,000 |
Rp 1,189,000 |
Rp 977,000 |
2 |
Rp 2,006,000 |
Rp 1,929,000 |
Rp - |
Rp 1,938,000 |
3 |
Rp 2,982,000 |
Rp 2,865,000 |
Rp - |
Rp - |
5 |
Rp 4,935,000 |
Rp 4,760,000 |
Rp - |
Rp 4,789,000 |
8 |
Rp - |
Rp - |
Rp 9,012,000 |
Rp - |
10 |
Rp 9,812,000 |
Rp 9,462,000 |
Rp - |
Rp 9,526,000 |
25 |
Rp 24,398,000 |
Rp 23,517,000 |
Rp - |
Rp 23,766,000 |
50 |
Rp 48,712,000 |
Rp 46,950,000 |
Rp - |
Rp 47,433,000 |
100 |
Rp 97,343,000 |
Rp 93,814,000 |
Rp - |
Rp 94,827,000 |
250 |
Rp 243,082,000 |
Rp 234,251,000 |
Rp - |
Rp 236,998,000 |
500 |
Rp 485,944,000 |
Rp 468,277,000 |
Rp - |
Rp 473,438,000 |
1000 |
Rp 971,846,000 |
Rp 936,511,000 |
Rp - |
Rp - |
Harga emas pegadaian tampaknya masih berpotensi melemah karena harga emas dunia yang menjadi acuan masih tertekan oleh kenaikan suku bunga bank sentral. Meskipun hal itu dipicu oleh inflasi yang tinggi.
Inflasi menjadi salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang makin naik, hal ini juga berdampak pada harga emas. Makin tinggi tingkat inflasi, makin mahal pula harga emas karena permintaan investor untuk melindungi nilai asetnya makin banyak. Permintaan naik, harga mengikuti.
Emas secara tradisional merupakan aset lindung nilai terhadap inflasi. Ketika inflasi tinggi, maka emas akan diburu. Apalagi, dengan inflasi yang makin menanjak, risiko terjadinya resesi semakin meningkat. Hal ini membuat emas yang menyandang status safe haven makin bersinar.
Namun, kebijakan bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserves/The Fed) yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin (bps) menjadi 1,75% membuat emas tidak berkilau. Sebab emas bukan merupakan aset yang memiliki imbal hasil (non yielding asset).
Tidak sampai di situ, keagresifan The Fed juga diprediksikan akan terus berlanjut di setiap pertemuan di Juli hingga September.
Kenaikan suku bunga The Fed kemudian melambungkan dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS. Keduanya berdampak buruk kepada pergerakan emas. Namun, kenaikan suku bunga acuan yang tinggi juga bisa membawa AS ke dalam jurang resesi.
Dollar Index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama lainnya) tercatat telah naik tajam 0,98% ke posisi 104,65 di perdagangan Jumat (17/6). Di sepanjang pekan ini dolar AS berhasil menguat 0,4%
Ilya Spivak, analis dari Daily FX, memperkirakan emas akan terus melemah setelah menjalani periode yang sangat fluktuatif selama delapan hari terakhir.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Harga Emas Pegadaian Kompak Turun Bun, Saatnya Koleksi?
(ras/ras)
Harga Emas Pegadaian 20 Juni: Masih Nyaman di Sejuta - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment