Rechercher dans ce blog

Sunday, June 12, 2022

DIALOG PROAKTIF: UKM di Purbalingga Masih Mampu Bertahan - DPRD JATENG

LIHAT UKM: Anggota DPRD Jateng Muklis melihat usaha pembuatan knalpot yang terkenal di Purbalingga.(foto: chairul amin)

PURBALINGGA – Perekonomian di Indonesia sangat terdampak saat pandemi Covid-19 menerpa. Banyak pengusaha kecil kelimpungan dan tidak sedikit yang memutuskan gulung tikar. Melalui UU Cipta Kerja, pemerintah turut menekankan pentingnya membeli produk dalam negeri baik dari koperasi maupun UKM (Usaha Kecil Menengah).

Diungkapkan anggota Komisi B DPRD Jateng Muklis, peran dan pemerintah dalam pengembangan usaha kecil jangan berhenti saat pandemi. Proses pendampingan sampai pemasaran pun harus selalu dipantau supaya usaha kecil benar-benar kembali hidup. Dalam acara “Dialog Proaktif” ia pun melihat langsung proses pembuatan knalpot yang ada di Jalan Adipati Dusun 4 Galuh, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, Sabtu (11/6/2022).

“Kebijakan Pemerintah tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan inovasi dan inisiatif para pengrajin sehingga tetap semangat untuk menghidupkan roda perekonomian,” kata legislator PKB itu.

Dengan adanya perhatian dari pemerintah, Muklis berharap tidak hanya di sekitaran Purbalingga saja. UKM lainnya juga termotivasi agar bisa bertahan sehingga dapat berkembang lebih maju lagi.

“Dari pemiliknya mengklaim bahwa karyanya bisa dipakai untuk segala tipe mobil atau universal. Hasilnya pun bisa dipasarkan sampai di luar daerah sini. Dengan begitu, kedepan perekonomian di sekitar sini juga akan ikut terdongkrak,” imbuhnya.

Tak hanya disitu, Muklis juga mengajak memperkenalkan kuliner khas Purbalingga yakni gulai melung. Tidak hanya terkenal, gulai melung ini juga memiliki ciri khas tersendiri dengan daging kambing yang empuk, manis, dan tidak berbau. Kuah gulainya pun kental dan gurih dan kaya rempah-rempah.

“Buat para pecinta makanan, kurang afdol apabila tidak berkunjung kemari. Gulai Melung ini sangat terkenal dan sudah teruji puluhan tahun. Keistimewaan lainnya adalah gulai melung ini hanya diolah dari daging kambing betina,” ujarnya.

Selanjutnya, Muklis mengajak warga sekitar Desa Pengadegan, Kecamatan Pengadegan meningkatkan produktivitas ekonomi perempuan dengan berinovasi membuat olahan dari bahan ubi.

“Usaha kecil akan selalu kami dukung, karena hal tersebut merupakan penggerak perekonomian dari sektor yang paling bawah. Kalau dari bawah sudah ada ide, mari laksanakan dan wujudkan. Sehingga perekonomian kita bisa bangkit lagi,” tambahnya.(ayuutami/priyanto)

Adblock test (Why?)


DIALOG PROAKTIF: UKM di Purbalingga Masih Mampu Bertahan - DPRD JATENG
Read More

No comments:

Post a Comment

Problema Rangkap Dilema! Andis DOS Setuju Nitro Cuman Dikelas FFA, yang Lain Gimana Nih ? - Otoinfo.id

Otoinfo- Pada musim balap dragbike 2023, Pro dan Kontra penggunaan bahan bakar ‘Nitro’ begitu santer dibicarakan. Beberapa mekanik ju...