Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerak naik pada perdagangan hari ini. Setelah sempat anjlok, harga si emas hitam mulai bangkit.
Pada Senin (21/3/2022) pukul 07:00 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 109,32/barel. Naik 1,29% dari posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Sedangkan yang jenis light sweet harganya US$ 106,35/barel. Bertambah 1,58%.
Sebelumnya, harga minyak sempat turun enam hari beruntun pada perdagangan 9-16 Maret 2022. Selama periode tersebut, harga brent ambruk 23,41% secara point-to-point dan light sweet ambrol 23,17%.
Namun selepas itu, harga komoditas tersebut naik dua hari perdagangan beruntun pada 17-18 Maret 2022. Dalam dua hari itu, harga brent melesat 10,11% dan light sweet melonjak 10,16%. Tren itu masih bertahan hingga saat ini.
Tidak hanya akibat technical rebound, kenaikan harga minyak pun didukung faktor fundamental. Ke depan, sepertinya pasokan minyak dunia masih akan seret.
Penyebabnya apa lagi kalau bukan konflik Rusia versus Ukraina. Negeri Beruang Merah masih terus melancarkan serangan ke negara beribu kota Kyiv tersebut, di tengah harapan gencatan senjata.
"Asa akan gencatan senjata memudar karena Rusia masih melanjutkan gempuran terhadap kota-kota di Ukraina. Artinya, sanksi terhadap Rusia akan terus berlanjut," sebut Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates LLC yang berkedudukan di Illinois (Amerika Serikat/AS), sebagaimana diwartakan Reuters.
Salah satu sanksi yang dikenakan terhadap rupiah adalah larangan ekspor, termasuk minyak. Padahal Rusia adalah salah satu produsen dan eksportir minyak terbesar dunia. Dampaknya akan sangat terasa kala minyak dari Rusia absen di pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Rusia-Ukraina Masih Tembak-tembakan, Harga Minyak Terbang - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment