Pemerintah Inggris melalui Departemen Digital, Budaya, Media dan Olahraga (DCMS) mengizinkan Chelsea menjual tiket pertandingan Liga Inggris.
Akan tetapi Chelsea tidak diizinkan mengambil keuntungan dari penjualan tiket. Pendapatan dari sektor itu wajib diserahkan kepada penyelenggara kompetisi terkait.
Pemerintah Inggris sebelumnya melarang Chelsea menjual tiket pertandingan untuk penonton baru dan hanya mengizinkan pemegang tiket terusan untuk tetap bisa masuk ke stadion. Kebijakan tersebut diambil setelah pemilik klub Roman Abramovich ditengarai memiliki kedekatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Sejak Roman Abramovich mendapat sanksi dari Inggris terkait koneksinya dengan Vladimir Putin, kami berusaha memastikan klub tetap bisa bermain sepak bola meski pemilik klub terkena sanksi," kata Menteri Olahraga Inggris Nigel Huddleston, dikutip dari Reuters.
"Saya ingin berterima kasih kepada seluruh fans yang sudah bersabar ketika pemangku kebijakan sepak bola sedang berusaha mewujudkan rencana ini," ujarnya.
Meski Chelsea sudah bisa menjual tiket pertandingan, mereka hanya diizinkan melego tiket kepada penonton klub tandang untuk Premier League. The Blues masih tidak dibolehkan menjual tiket laga kandang untuk supporter Chelsea.
Sementara di Liga Champions, Chelsea sudah diizinkan menjual tiket laga perempatfinal kontra Real Madrid di Stamford Bridge, 6 April mendatang. Kemudian, Chelsea juga boleh menjual tiket semifinal Piala FA di Wembley kontra Crystal Palace, 10 hari berikutnya.
"Seluruh pendapatan akan diiserahkan ke Premier League dan penyelenggara kompetisi terkait, serta tim lawan yang menjadi tuan rumah karena Chelsea masih berada di bawah sanksi," ucap Huddleston.
Saat ini, Chelsea masih menduduki posisi ketiga Premier League dengan 59 poin. Mereka sedang berusaha mempertahankan satu tiket di Liga Champions musim depan.
(nva/ptr)Rusia Masih Invasi Ukraina, Chelsea Dapat Izin Jual Tiket - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment