Rechercher dans ce blog

Sunday, December 19, 2021

Ini Faktor Penyebab Asuransi Kredit Masih Turun di Kuartal III-2021 - Keuangan Kontan

Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk asuransi kredit menjadi salah satu penyumbang klaim terbesar di industri asuransi umum setelah asuransi properti dan motor.

Kendati demikian premi asuransi kredit tercatat masih menurun kendati realisasi penyaluran kredit perbankan sudah tumbuh per kuartal III 2021. Premi mengalami kontraksi 12,2% menjadi Rp 8,49 triliun atau berkontribusi 15,4% dari total premi asuransi umum.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe melihat berdasar data AAUI untuk posisi kuartal III tahun 2021, ada dua lini bisnis asuransi yang signifikan mengalami penurunan pertumbuhan klaim dibayar (paid claim), yaitu asuransi kredit dan asuransi kendaraan bermotor.

"Penurunan paid klaim asuransi kredit sepertinya sejalan dengan penurunan premi, dimana saat ini perusahaan penerbit asuransi kredit sedang melakukan review portofolio dan melakukan koordinasi dengan tertanggung, terutama atas bisnis yang result kurang baik. Dengan demikian premi juga turun, dan pembayaran klaim juga mengalami penurunan," kata Dody kepada kontan.co.id, Jumat (17/12).  

Baca Juga: Zurich siapkan strategi menangkap peluang bisnis asuransi umum pada tahun 2022

Kendati demikian, Dody mengatakan, berdasar data rasio keuangan yang diterbitkan oleh OJK pada posisi sampai kuartal III-2021, rasio kecukupan premi dan hasil investasi terhadap pembayaran klaim, bahkan terhadap pembayaran klaim dan biaya umum masih menunjukkan angka yang baik, artinya secara rata-rata perusahaan asuransi umum masih memiliki likuiditas yang baik dalam menjalankan kewajibannya.

"Namun perusahaan asuransi juga perlu melakukan review terhadap cadangan teknis dengan melakukan perhitungan cadangan berdasarkan metodologi yang tepat," ucap Dody.

Oleh karena itu, guna mengantisipasi lonjakan klaim asuransi kredit di masa pandemi virus corona (Covid-19), AAUI meminta perusahaan penerbit asuransi kredit untuk memperhatikan beberapa hal.

Pertama, AAUI menghimbau kepada perusahaan asuransi kredit untuk memperhatikan manajemen risiko proses pemberian pinjaman dari kreditur ke debitur. Seleksi debitur untuk memastikan debitur memang layak menerima pinjaman.

Selanjutnya kata Dody, kesesuaian tarif asuransi kredit berdasarkan profil risiko yang di-cover oleh polis, pembentukan cadangan teknis yang proper, dengan menggunakan actuarial based, dan evaluasi bisnis profil asuransi kredit per tertanggung dengan menggunakan triangulation based.

"Peninjauan itu diperlukan untuk memastikan liabilitas ke depan bisa cukup dengan membuat cadangan teknis serta memastikan tarif premi yang sesuai," katanya.

Baca Juga: Laba industri asuransi umum masih mendaki hingga kuartal III 2021

Menurutnya, tantangan industri asuransi ke depan semakin kompleks, dimana perusahaan dituntut untuk efisien dalam menjalankan usahanya agar mendapatkan hasil usaha yang optimal.

"Untuk itu, tata kelola perusahaan perlu menjadi perhatian utama, serta penerapan manajemen risiko yang baik. Pengembangan kompetensi SDM merupakan investasi yang sangat signifikan agar produktifitas meningkat," tambahnya.

Salah satu pemain asuransi, Simas Insurtech juga mencatatkan klaim asuransi kredit khususnya terkait P2P lending turun selama pandemi karena diduga kuat banyak fintech P2P lending mengalihkan bisnisnya ke segmen pinjaman produktif dari segmen konsumtif dan lebih melakukan pengetatan dalam melakukan credit scoring calon debiturnya.

Presiden Direktur Simas Insurtech Teguh Aria Djana mengatakan, kendati demikian, untuk kondisi likuiditas asuransi masih aman karena perusahaan asuransi juga selalu menjaga RBC.

"Kami juga melakukan evaluasi secara berkala mengenai performa bisnis dari partner-partner fintech lending kami," ujar Teguh

Kendati di tahun ini kinerja asuransi kredit masih alami penurunan, tetapi Teguh optimis bisnis asuransi kredit akan pulih lagi di 2022 apalagi jika sektor ril sudah mulai bergerak menuju normal. "Volume mungkin masih tidak sebesar di 2019 tapi profil risikonya akan lebih baik," katanya.

 

DONASI, Dapat Voucer Gratis!
Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.




Adblock test (Why?)


Ini Faktor Penyebab Asuransi Kredit Masih Turun di Kuartal III-2021 - Keuangan Kontan
Read More

No comments:

Post a Comment

Problema Rangkap Dilema! Andis DOS Setuju Nitro Cuman Dikelas FFA, yang Lain Gimana Nih ? - Otoinfo.id

Otoinfo- Pada musim balap dragbike 2023, Pro dan Kontra penggunaan bahan bakar ‘Nitro’ begitu santer dibicarakan. Beberapa mekanik ju...