Vaksin Pfizer. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandar Lampung menerima 64 ribu dosis vaksin Covid-19 jenis Pfizer untuk penyuntikan dosis kedua. Namun vaksin ini memiliki masa kedaluwarsa akhir November 2021.
Plt Kepala Dinkes Kota Bandar Lampung, Desty Mega Putri, menjamin vaksin tersebut masih aman untuk digunakan.
Hanya saja, Desty menyayangkan pengiriman vaksin Pfizer dari pemerintah pusat untuk dosis kedua, yang masa kedaluwarsa nya terbilang sangat cepat.
"Kalau dosis pertama itu kedaluwarsa nya masih panjang. Tapi, saat kami terima Pfizer untuk dosis kedua, kedaluwarsa nya hanya sampai November 2021. Tapi masih bisa dipakai kok, masih aman,” kata Desty, Senin (8/11/2021).
Ia berharap, pemerintah pusat tidak lagi mengirimkan vaksin dengan masa kadaluwarsa yang singkat. Sehingga vaksin dapat digunakan secara optimal.
Menurut Desty, vaksin Pfizer memang berbeda dengan vaksin Sinovac. Untuk vaksin Sinovac jarak penyuntikan dosis pertama dan dosis kedua mencapai 28 hari. Sementara vaksin Pfizer jarak penyuntikannya hanya 21 hari.
Ia menjelaskan, semua vaksin jenis Pfizer telah disalurkan ke seluruh puskesmas di Kota Bandar Lampung.
“Kita sudah salurkan semuanya ke puskesmas. Tapi, kalau berapa yang sudah terserap kita belum dapat laporan,” ungkapnya.
Desty melanjutkan, capaian dosis lengkap di Bandar Lampung saat ini sudah mencapai 57,32 persen. Vaksinasi dosis kedua ditargetkan bisa menjangkau 875.000 warga sampai Desember mendatang. Sementara dosis pertama sudah mencapai 79,90 persen.
Ia memastikan stok vaksin di Kota Bandar Lampung masih cukup, dan pemerintah pusat juga masih terus menyuplai vaksin secara rutin.
"Minggu lalu kita dikirim sebanyak 40 ribuan dosis, dan untuk minggu ini belum. Kalau sesuai jenis vaksinnya, Astrazeneca kita sudah habis. Tapi Sinovac, Pfizer dan Moderna masih ada walau tinggal sedikit,” ujarnya.
Desty menambahkan, saat ini pihaknya sedang minta pengiriman dosis kedua untuk jenis vaksin Astrazeneca sebanyak 12.400 dosis.
“Karena kita sudah menyuntikkan dosis pertamanya dengan jumlah yang sama,” imbuhnya. (Rohmah)
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana mengatakan, pihaknya tengah melakukan pengecekan terkait vaksin jenis Pfizer yang segera expired atau kadaluarsa yang diterima oleh pemerintah Kota Bandar Lampung.
"Kami cek dulu untuk kebenaran apakah memang vaksin tersebut segera kadaluarsa. Memang kemarin ada yang kadaluarsa nya pada bulan ini, tapi itu diperuntukkan bagi tenaga kesehatan dan jumlahnya tidak banyak," jelas Reihana.
Reihana mengungkapkan, untuk jenis vaksin lainnya masih berlaku hingga bulan Januari 2022 mendatang. Untuk vaksin jenis Pfizer, tidak semua daerah di Lampung mendapatkan alokasi.
"Yang kami kirimkan baru di Bandar Lampung karena memang vaksin Pfizer ini memiliki penanganan yang khusus. Seperti kemarin yang dilakukan saat gebyar vaksinasi di Bandar Lampung itu menggunakan jenis Pfizer," lanjut dia.
Reihana melanjutkan, vaksin Pfizer tidak boleh didiamkan terlalu lama. Selain itu harus tersimpan didalam cool room dengan suhu minus 70 derajat celcius dengan penambahan alat khusus. "Makanya begitu datang langsung kita suntikan,” imbuhnya. (*)
Artikel ini sudah terbit di SKH Kupas Tuntas Edisi Cetak, Selasa (09/11/2020) dengan judul '64 Ribu Vaksin Pfizer Kedaluwarsa Akhir November'
Video KUPAS TV : DIRESMIKAN EVA DWIANA, OBJEK WISATA SUMUR PUTRI DIHARAP DAPAT DIKENAL MASYARAKAT LUAR KOTA
64 Ribu Vaksin Pfizer Kedaluwarsa Akhir November, Dinkes: Masih Aman Dipakai - Kupastuntas.co
Read More
No comments:
Post a Comment