REPUBLIKA.CO.ID, oleh Rr Laeny Sulistyawati, Antara
Usaha mengejar target vaksinasi kelompok lanjut usia (lansia) menjadi pekerjaan yang tidak mudah. Pemerintah telah menetapkan sekitar 21,5 juta lanjut usia (lansia) di Tanah Air menjadi target sasaran vaksinasi Covid-19 dosis pertama. Kendati demikian, kurang dari 40 persen lansia yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama hingga per Jumat (29/10).
"Kurang dari 40 persen dari 21,5 juta lansia yang baru mendapatkan vaksin dosis pertama dan kurang dari 25 persen dari total sasaran yang berhak mendapatkan dosis kedua," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro saat mengisi konferensi virtual FMB9, Jumat.
Rendahnya cakupan vaksinasi Covid-19 pada lansia membuat Reisa meminta masalah ini perlu menjadi perhatian bersama. Sebab, dia melanjutkan, lansia masih dibayang-bayangi risiko tertular Covid-19 dan dapat menderita gejala yang berat atau bahkan long Covid-19 atau post Covid-19 syndrome.
Semua pihak harus memperhatikan masalah ini karena untuk memastikan kondisi aman maka setiap orang harus aman. Apalagi, dia melanjutkan, Indonesia menjadi contoh baik dalam pengendalian Covid-19. "Jadi mari tunjukkan prestasi lebih baik dari upaya vaksinasi kita (Indonesia) yang sudah mencapai hampir 60 persen dosis pertama dan hampir 40 persen di dosis kedua," ujarnya.
Pemerintah pun mendorong personel TNI-Polri di setiap daerah melakukan evaluasi program vaksinasi Covid-19 kepada kelompok lanjut usia untuk menemukan pendekatan yang tepat. Selain itu, Kementerian Kesehatan RI juga berupaya mendekatkan layanan vaksinasi agar bisa lebih dijangkau oleh kelompok lansia.
"Sentra-sentra vaksinasi terus diperbanyak di seluruh pelosok Tanah Air dan meminta anggota keluarga untuk lebih proaktif lagi memberikan pemahaman kepada orang tuanya maupun anggota keluarga yang lanjut usia supaya mau divaksinasi," katanya.
Reisa menambahkan Indonesia sedang diperhatikan dunia sebagai contoh baik dalam program vaksinasi Covid-19. "Mari tunjukkan prestasi lebih baik dari upaya vaksinasi kita yang sudah mencapai hampir 60 persen dosis pertama dan hampir 40 persen dosis kedua," katanya.
Data Satgas menunjukan, baru sekitar 25 persen dari kelompok masyarakat rentan yang telah divaksinasi lengkap. “Baru sekitar 25 persen dari kelompok masyarakat rentan yang divaksinasi lengkap. Dan baru 50 persen dari target 141.211.181 warga rentan dan umumnya sudah vaksin pertama,” ujar Reisa saat konferensi pers PPKM, dikutip pada Kamis (28/10).
Sedangkan pada vaksinasi anak-anak berusia 12-17 tahun, baru sekitar 3,1 juta anak-anak yang telah divaksin lengkap dan sebanyak 3,8 juta yang baru mendapatkan dosis pertama. Reisa pun kemudian menyoroti capaian vaksinasi pada kelompok lansia yang masih rendah.
Dari 21,5 juta lansia yang menjadi target vaksinasi, baru sekitar 23,7 persen atau sekitar 5,1 juta yang mendapatkan vaksin lengkap serta baru sekitar 38 persen atau 8,2 juta yang mendapatkan dosis pertama.
“Dan yang paling serius adalah kaum lansia yang masih banyak yang harus dipersuasi untuk ikut program vaksinasi,” kata dia.
Minimnya lansia yang sudah divaksinasi menjadi isu serius. Sebab kondisi tersebut dapat menjadi titik lengah penularan kasus baru. Ia menyampaikan, risiko tertular Covid-19 akan tetap tinggi jika di ruang publik masih banyak yang belum divaksinasi.
“Jadi, kita punya dua pilihan wajib saat ini. Bantu gencarkan vaksinasi lansia, kelompok rentan, dan anak sambil tetap bermasker dan jaga jarak,” tambah Reisa.
Vaksinasi Lansia yang Masih Jauh dari Target Awal - Republika Online
Read More
No comments:
Post a Comment