KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada September 2021 mencapai 95,5 atau 23% lebih tinggi dari 77,3 pada bulan sebelumnya. Pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) menjadi salah satu faktor kenaikan IKK September 2021.
Analis Erdhika Elit Sekuritas Ivan Kasulthan mengatakan, pengenduran kebijakan PPKM dari level IV ke level III meningkatkan mobilitas masyarakat serta mendorong daya beli masyarakat. Ivan menilai, hal ini akan berdampak positif untuk perusahaan yang erat hubungannya dengan tingkat daya beli, termasuk sektor barang konsumsi.
Menurut dia, pendapatan perusahaan sektor barang konsumsi akan membaik ketika terjadi peningkatan aktivitas masyarakat. Dari segi kinerja, Ivan memprediksi emiten sektor consumer goods dapat meraih kinerja lebih baik dari perolehan tahun lalu.
Jika kasus covid-19 terus melandai dan tingkat daya beli terus menanjak, dalam hitungan Ivan emiten sektor ini bisa kembali ke fase sebelum pandemi pada tahun depan. “Prospek dari saham-saham sektor konsumsi ke depan akan bisa kembali normal seperti sebelum adanya pandemi covid-19,” ujar Ivan kepada Kontan.co.id, Jumat (8/10).
Baca Juga: Akhir Pekan Kedua Oktober, IHSG Ditutup Menguat (Jumat, 8/10)
Indeks saham sektor consumer non-cyclicals atau sektor barang konsumen primer menguat 0,05% pada Jumat (8/10). Hanya saja, secara year to date (ytd) indeks ini masih terkoreksi 10,08%.
Kendati masih melemah secara ytd, namun terpantau membaik ketimbang posisi pekan lalu yang turun hingga 15,63% ytd. Sementara itu, indeks saham sektor consumer cyclicals menguat 14,19% ytd.
Ke depannya, Ivan menuturkan, tantangan dari sektor consumer goods masih seputar pergerkembangan kasus baru covid-19. Apabila kasus kembali naik dan PPKM kembali diperketat, maka akan menghambat pertumbuhan perusahaan dari sektor konsumsi tersebut.
Baca Juga: Kenaikan harga komoditas turut mendorong laju IHSG pada pekan ini
Ia menilai sejumlah saham-saham sektor barang konsumsi yang cukup menarik secara fundamental ada saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Menurut Ivan, ketiga saham tersebut menarik untuk dikoleksi dalam jangka panjang.
“Sebab, secara valuasi emiten tersebut saat ini masih undervalued dibandingkan dengan harga di pasar reguler saat ini,” tambah Ivan.
Saat ini saham ICBP diperdagangkan dengan rasio PBV di 3,16 kali dan rasio PBV INDF berada di 1,28 kali. Ivan merekomendasikan buy saham UNVR dengan target harga Rp 5.050 per saham hingga Rp 6.000 per saham. Kemudian buy ICBP dengan target harga Rp 9.900 per saham hingga Rp 10.600 per saham, dan buy INDF dengan target harga Rp 7.000 per saham hingga Rp 7.500 per saham.
Baca Juga: IHSG melonjak 4,06% dalam sepekan ke 6.481 hingga Jumat (8/10)
Sektor barang konsumsi primer masih turun sejak awal tahun, ini prospeknya - Kontan
Read More
No comments:
Post a Comment