REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra mengaku, Ketua Umumnya Prabowo Subianto kemungkinan besar maju menjadi calon presiden (capres) 2024 mendatang. Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego mengatakan, ada tiga faktor yang harus dipenuhi supaya Prabowo bisa memenangkan pemilihan presiden (pilpres).
"Pertama, dari Prabowo-nya sendiri apa betul masih berniat (mencalonkan diri sebagai capres) setelah tiga kali menjadi capres dan kalah," ujarnya saat dihubungi Republika, Senin (11/10).
Indria mengakui, masih terbuka kemungkinan Prabowo kembali menjadi capres jika mendapatkan dorongan. Apalagi, dia melanjutkan, kalau syaratnya harus ketua umum partai maka Partai Gerindra tentu tidak memiliki calon yang lain.
Faktor kedua, dia melanjutkan, apakah ada yang siap untuk menanggung semua biaya politik untuk kampanye capres di pemilihan presiden mendatang karena biayanya yang mahal. Faktor terakhir atau ketiga, dia melanjutkan, siapa calon wakil presiden yang dianggap memiliki kemampuan bisa mengetahui Prabowo dan mendampinginya, bisa jadi Sandiaga Uno hingga Hatta Rajasa.
"Calon wakil presiden itu penting karena pemilihannya langsung," ujarnya.
Namun, ia tak mau berkomentar banyak mengenai kemungkinan calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo karena hal itu menjadi terlalu gegabah. Apalagi pemilihan pemimpin Indonesia itu masih 3 tahun lagi.
Ihwal kemungkinan rival Prabowo nantinya, ia menilai tentu tidak ada kalau dari partai internal sendiri. Sementara kalau dari luar partai, dia melanjutkan, banyak yang disebut-sebut di survei misalnya Ganjar Pranowo hingga Anies Baswedan. Dia menilai, tidak menutup kemungkinan dua nama ini bisa jadi saingan Prabowo.
"Kalau melihat semangatnya, orang-orang yang baru itu seperti Ganjar dan Anies itu kelihatan (ingin menjadi capres). Walau Ganjar masih tergantung partainya karena partainya kelihatan lebih suka memilih Puan Maharani," katanya.
Kendati demikian, menurutnya prediksi ini masih terlalu awal. Masih lama untuk menduga-duga lebih presisi berdasarkan unsur-unsur objektif.
"Sekarang belum bisa ditentukan, Belanda masih jauh," ujarnya.
Sebagai pengamat, ia mengaku belum bisa membaca kemungkinan itu. Menurutnya, ini tentu berbeda dengan pemilik lembaga survei karena ini menyangkut bisnis. Artinya semakin banyak survei tentu semakin bagus.
Sebelumnya, dalam Rapat Koordinasi Daerah DPD Gerindra Sulawesi Selatan yang digelar pada Sabtu (9/10), Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, Ketua Umum Prabowo kemungkinan besar akan menerima mandat para kader untuk maju lagi di Pemilihan Presiden 2024. Menurutnya, masih ada cita-cita partai yang belum terwujud.
"Majunya beliau karena begitu masifnya permintaan kita semua. Majunya beliau karena begitu besar harapan rakyat, pembangunan harus berlanjut, cita-cita kita berpartai belum terwujud," kata Muzani dikutip dari keterangan tertulis, Ahad (10/10).
Pengamat LIPI: Apa Betul Prabowo Masih Berniat Nyapres? - Republika Online
Read More
No comments:
Post a Comment