(Vibiznews – Bonds & Mutual Fund) – Lelang Surat Utang Negara (SUN) yang dilaksanakan oleh Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatatkan total penawaran mencapai Rp 69,53 triliun pada Selasa (26/10), hal ini lebih tinggi dari lelang sebelumnya pada Selasa (12/10) di mana penawaran yang masuk mencapai Rp 50,14 triliun.
Dari total penawaran yang masuk, pemerintah menyerap sebanyak Rp 8 triliun pada lelang kali ini, sesuai dengan target pemerintah, yang menargetkan serapan Rp 8 triliun -Rp 12 triliun.
Direktur Surat Utang Negara Deni Ridwan menjelaskan bahwa adanya kenaikan penawaran karena minat investor yang masih tetap tinggi, meskipun pemerintah telah menurunkan target lelang menjadi Rp 8 triliun.
“Minat investor masih tetap tinggi meskipun pemerintah telah menurunkan target lelang menjadi Rp8 triliun sejak lelang SUN sebelumnya. Bid to cover ratio_ pada lelang kali ini juga meningkat menjadi 8,7 kali atau kembali menjadi yang tertinggi pada tahun 2021,” demikian rilis yang diterbitkannya pada Selasa (26/10).
Menurutnya, kondisi pasar menjelang akhir tahun cukup stabil, tetapi pelaku pasar masih memperhatikan isu tingkat inflasi Amerika Serikat (AS) dan rencana tapering dari The Fed.
Dari sudut pandang analis Vibiz Research ada 4 hal yang menyebabkan penawaran dalam Lelang SUN kali ini lebih tinggi dari lelang SUN yang lalu:
1. Masih tingginya likuiditas dalam negeri, terutama dari perbankan yang memungkinkan mereka masuk ke SUN.
2. Meredanya tekanan terhadap US Treasury yang berimbas positif terhadap harga obligasi global.
3. Masih tingginya minat investor terhadap SUN yang tercermin dari turunnya nilai CDS Indonesia.
4. Adanya potensi penurunan supply SBN di pasar perdana sampai akhir tahun ini terlihat dari diturunkannya target indikatif sejak beberapa kali lelang terakhir.
Dalam catatan Direktur Surat Utang Negara, partisipasi investor asing juga meningkat dari lelang SUN sebelumnya, yakni dari angka 8,3% menjadi 12,6% dari total penawaran yang masuk. Dan seri-seri yang paling diminati investor, baik asing maupun domestik pada lelang SUN kali ini adalah tenor 6, 11 dan 21 tahun dengan total 71,0% dari total bid yang masuk
Dalam lelang SUN kali ini, seri FR0091 yang akan jatuh tempo pada 15 April 2032 menjadi seri yang paling banyak diburu investor dengan jumlah penawaran masuk hingga Rp 18,36 triliun hal ini karena tenor menengah memiliki likuiditas yang bagus di pasar sekunder. Akan tetapi, seri tenor panjang FR0090 menjadi seri yang paling banyak dimenangkan dalam lelang SUN kali ini, dengan total serapan Rp 1,6 triliun.
Deni juga menjelaskan, kalau terdapat penurunan yield rata-rata tertimbang (WAY) yang dimenangkan di seluruh seri sekitar 4-22bps dibandingkan dengan yield seri yang sama pada lelang SUN dua minggu lalu.
Penurunan yield tertinggi berada di obligasi negara dengan tenor 11 tahun atau seri FR0091. WAY yang dimenangkan di hari ini juga menurutnya lebih rendah sekitar 1-9bps apabila dibandingkan dengan yield pada penutupan perdagangan Senin (25/10).
Meskipun terjadi penurunan yield pada lelang kali ini namun seri obligasi yang dilelang masih diburu investor artinya investor masih memiliki minat yang tinggi untuk berinvestasi pada SUN.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting
Minat Investor Masih Tinggi Dalam Lelang SUN Karena Likuiditas Masih Tinggi - Vibiznews
Read More
No comments:
Post a Comment