Rechercher dans ce blog

Friday, October 8, 2021

Cerita Nadiem soal Guru yang Masih Berstatus Honorer Saat Muridnya Jadi Kepala Sekolah - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah mengumumkan, 173.329 guru honorer lolos seleksi pertama dan akan diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan, salah satu guru yang lolos tersebut adalah guru asal Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) bernama Sukardi.

“Hari ini saya bisa dengan senang hati menyebut pada Pak Sukardi anda telah lolos seleksi. Selamat bapak sudah menjadi PPPK,” kata Nadiem saat mengumumkan Hasil Seleksi Pertama PPPK Guru secara virtual, Jumat (8/10/2021).

Baca juga: Komisi X Harap Pengangkatan 173.329 Guru Honorer Jadi PPPK Tak Tertunda

Nadiem menceritakan, Sukardi sudah 25 tahun menjadi guru honorer.

Bahkan, pria yang pernah memberi Nadiem tempat menginap saat melakukan kunjungan kerja di Lombok Tengah ini sudah memiliki murid yang kini menjabat sebagai kepala sekolah.

Menurut Nadiem, saat itu Sukardi amat bangga dengan prestasi muridnya, tetapi ia juga merasa malu karena masih berstatus sebagai guru honorer dengan upah rendah.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

“Di satu sisi dia luar biasa bangga bahwa muridnya menjadi kepala sekolah, tapi di satu sisi lain beliau curhat sama saya bilang bahwa dia juga sangat malu bahwa dia masih status guru honorer,” ucap Nadiem.

Selain itu, Nadiem mengungkapkan, alasan Sukardi mengabdi sebagai guru honorer adalah karena panggilan untuk mendidik anak-anak.

Baca juga: Peserta Tak Lolos Guru PPPK Bisa Ikut Seleksi Kedua, Pemerintah Minta Jangan Percaya Calo

Padahal, menurut Nadiem, Sukardi pernah mendapat tawaran dan bekerja di sektor perkebunan dengan upah lebih besar daripada menjadi guru honorer.

Namun, pria asal Lombok Tengah itu merasa tidak puas dan merasa lebih terpanggil untuk mengabdi menjadi guru meski masih berstatus honorer.

“Waktu saya tanya kepada dia, kenapa kerjaan itu nggak diambil dan tetap jadi guru honorer, padahal itu bisa membantu keluarga,” kata Nadiem.

“Dia jawab dengan bilang, hati saya hanya untuk murid,” ucap dia.

Dalam kesempatan itu, Nadiem pun mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada semua guru honorer yang lolos seleksi pertama PPPK guru.

Baca juga: Ada Guru Honorer TK Dibayar Rp 100.000 Per Bulan, Menteri Nadiem: Menyakitkan Hati Saya

Tak lupa ia mengimbau bagi guru yang belum lolos masih bisa mengikuti seleksi guru PPPK tahapan kedua dan ketiga di tahun ini.

“Inilah kesempatan bagi semua guru honorer yang sudah mengabdi dan punya aspirasi dan masukan tinggi untuk mendapat nafkah yang jauh lebih layak,” ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Adblock test (Why?)


Cerita Nadiem soal Guru yang Masih Berstatus Honorer Saat Muridnya Jadi Kepala Sekolah - Kompas.com - Nasional Kompas.com
Read More

No comments:

Post a Comment

Problema Rangkap Dilema! Andis DOS Setuju Nitro Cuman Dikelas FFA, yang Lain Gimana Nih ? - Otoinfo.id

Otoinfo- Pada musim balap dragbike 2023, Pro dan Kontra penggunaan bahan bakar ‘Nitro’ begitu santer dibicarakan. Beberapa mekanik ju...