Rechercher dans ce blog

Monday, October 25, 2021

Bukit Asam Yakin Harga Batu Bara Masih Tinggi Sampai di 2022 - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen batu bara pelat merah, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) optimis tingginya harga batu bara dunia masih akan berlanjut hingga tahun depan. Tingkat permintaan dunia yang masih tinggi dan masih terkendala produksi di beberapa negara produsen menjadi faktor utama optimisme ini berlanjut.

Direktur Utama Bukit Asam Suryo Eko Hadianto mengatakan dirinya optimistis harga batu bara dunia masih akan tinggi di tahun depan, meski tidak akan setinggi tahun ini.

"Masih tergolong tinggi, meski tidak setinggi saat ini. Tapi saya secara pribadi masih optimis. Keyakinan ini karena pertama beberapa negara yang tadinya sudah berkomitmen untuk meninggalkan batu bara seperti Inggris, Kanada, mereka kembali menggunakan batu bara," kata Suryo dalam konferensi pers kinerja kuartal ketiga, Senin (25/10/2021).


Alasan selanjutnya adalah China masih terganggu karena masalah iklim dan cuaca sehingga tingkat kebutuhan batu baranya masih cukup tinggi. Sementara itu, hubungan antara China dan Australia saat ini masih belum membaik sehingga ekspor batu bara Australia ke China masih terkendala.

"Dari berbagai faktor tadi saya punya prediksi masa keemasan batu bara masih berlanjut sampai dengan tahun depan," ungkapnya.

Harga baru bara yang moncer ini menjadi salah satu pendorong kinerja Bukit Asam selama sembilan bulan pertama tahun ini.

Perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 4,77 triliun di 9 bulan tahun ini atau per September 2021, melesat 176% dari periode yang sama tahun lalu Rp 1,73 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan PTBA per kuartal III-2021, laba ini membuat laba per saham perusahaan naik menjadi Rp 426 dari sebelumnya Rp 155/saham.

Laba yang naik seiring dengan pendapatan yang naik 51% menjadi Rp 19,38 triliun dari sebelumnya Rp 12,85 triliun.

Kenaikan kinerja ini terjadi di tengah pemulihan ekonomi global dan nasional yang mendorong naiknya permintaan atas batu bara, disertai dengan kenaikan harga batu bara yang signifikan hingga menyentuh level US$ 203 per ton pada 30 September 2021.

"Kenaikan laba tidak bisa dipungkiri parameter utama kenaikan indeks batu bara dan program efisiensi untuk mengendalikan biaya, tidak kalah penting peningkatan produksi dan penjaulan dibanding tahun lalu," terang dia.


[Gambas:Video CNBC]

(hps/hps)

Adblock test (Why?)


Bukit Asam Yakin Harga Batu Bara Masih Tinggi Sampai di 2022 - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Problema Rangkap Dilema! Andis DOS Setuju Nitro Cuman Dikelas FFA, yang Lain Gimana Nih ? - Otoinfo.id

Otoinfo- Pada musim balap dragbike 2023, Pro dan Kontra penggunaan bahan bakar ‘Nitro’ begitu santer dibicarakan. Beberapa mekanik ju...