Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi arahan untuk mengubah penanganan pandemi COVID-19 menjadi endemi. Koordinator Nasional Forum Solidaritas Kemanusiaan, Sudirman Said, meminta pemerintah tidak terburu-buru mencabut status pandemi.
"Selama masih terjadi penyebaran kasus baru, risiko untuk terjadinya gelombang kasus COVID-19 masih ada. Sebaiknya tak usah terburu-buru mencabut status pandemi," ujar Sudirman Said melalui keterangan tertulis, Sabtu (4/9/2021).
Sudirman memaparkan status endemi bakal membuat mobilitas masyarakat semakin longgar. Dia meminta pemerintah bersabar menunggu kasus Corona di Indonesia membaik, baru mencabut status pandemi.
"Karena itu, memang sebaiknya tidak buru-buru melonggarkan aturan. Untuk kembali ke masa normal di mana masyarakat bebas beraktivitas, kelihatannya masih harus bersabar," tuturnya.
"Pencabutan status pandemi harus dibarengi dengan situasi yang benar-benar membaik. Selama mobilitas masyarakat masih tinggi dan protokol kesehatan kendur, tentu bisa membahayakan," sambung Sudirman.
Sementara itu, kata Sudirman, percepatan vaksinasi juga menjadi kunci untuk meminimalkan penularan COVID-19. Apabila vaksinasi sudah dilakukan ke mayoritas warga, pasti risiko penularan virus Corona berkurang.
"Kebiasaan baru untuk tetap menjaga prokes (normal baru) juga akan turut menjaga risiko itu. Masyarakat pasti sudah banyak belajar bagaimana menjaga diri agar tidak tertular. Semoga ada penyesuaian pola hidup menjadi perilaku baru untuk hidup bersama COVID-19," imbuhnya.
Diketahui, Menko PMK Muhadjir Effendy menyebut penanganan COVID-19 di Indonesia memasuki fase endemi. Menurutnya, penyelesaian kasus virus Corona atau COVID-19 tidak akan cepat.
"Bapak Presiden memberi arahan, kita sudah mengarah penanganan pandemi ke endemi. Kemungkinan kita tidak akan bisa menyelesaikan COVID secepat yang kita bayangkan. Karena itu, ada koreksi ke arah penanganan endemi, sporadis, musiman, kadang terjadi kadang tidak, mungkin terjadi di tempat tertentu, kita harus siap setiap saat," kata Muhadjir di Rusunawa Semanggi, Solo, Kamis (2/9).
Meski kasus sudah turun, dia meminta masyarakat tetap menegakkan protokol kesehatan. Bahkan menggunakan masker, menurutnya, harus menjadi bagian dari gaya hidup.
Dengan kondisi seperti ini, pemerintah pun melonggarkan kegiatan masyarakat untuk kembali berkegiatan ekonomi. Pemerintah akan menggunakan sistem injak gas dan rem.
"Kan sudah sesuai arahan Bapak Presiden, kita main gas-rem. Kalau landai, kita akselerasi ekonomi. Kalau COVID naik, kita rem dulu untuk tangani COVID," katanya.
Simak video 'Pemerintah Pilih Fokus ke Varian Delta daripada Mu, Kenapa?':
(zap/zap)Sudirman Said: Corona Masih Ada, Pemerintah Jangan Buru-buru Longgarkan Aturan - detikNews
Read More
No comments:
Post a Comment