JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penyebaran virus corona varian Delta di Indonesia masih dominan.
Hal tersebut, kata Nadia, terlihat dari jumlah sampel yang diperiksa melalui whole genome sequencing (WGS).
Baca juga: Studi: Orang yang Terinfeksi Covid-19 Varian Delta Dapat Menularkan Virus 2 Hari Sebelum Bergejala
Per 29 Agustus 2021, dari total 5.788 sequence virus Corona, sebanyak 2.321 merupakan variant of concern atau varian virus yang menyebabkan peningkatan penularan dan kematian.
Menurut Nadia, dari total variant of concern tersebut, sebanyak 2.240 di antaranya merupakan varian Delta.
"Terdiri dari B.1.617.2 maupun varian AY," kata Nadia, saat memberikan keterangan pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (1/9/2021).
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Nadia mengatakan, penyebaran varian Delta menjadi perhatian bersama karena varian tersebut memiliki tingkat penularan lima kali lebih cepat dari varian Alpha.
"Menurut studi terakhir, penularan lima kali lipat dari varian Alpha dengan masa inkubasi yang lebih pendek," ujarnya.
Baca juga: Mobilitas Naik akibat Pelonggaran Pembatasan, Kemenkes Ingatkan Risiko Penularan Virus Corona
Selain varian Delta, Nadia mengatakan, pihaknya juga memantau varian-varian lain yang kemungkinan menyebar di Indonesia, termasuk adanya varian lokal.
Untuk itu, ia meminta pemerintah daerah memantau wilayah masing-masing jika terdapat klaster besar Covid-19 untuk diambil sampel spesimennya dan diperiksa melalui WGS.
"Atau jika ditemukan kasus Covid-19 pada individu yang telah mendapatkan vaksinasi untuk bisa dikonsultasikan untuk diambil sampel sequence-nya," ucap Nadia.
Kemenkes Sebut Varian Delta Masih Dominan, Penularannya 5 Kali Lebih Cepat - Kompas.com - Nasional Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment