(Vibiznews – Forex) Apakah the Fed akan melakukan “tapering” atau tidak? Selama seminggu yang lalu, itu menjadi pertanyaan dan optimisme pada akhir minggu bahwa the Fed akan lebih mendukung perekonomian saat ini memanaskan pengharapan akan pemulihan. Setelah turun semakin turun dan mencapai kerendahan bulan Agustus yang baru di 1.3626 karena menguatnya USD, pada akhir minggu ini, GBP/USD naik melewati 1.37, di 1.3755, karena melemahnya USD akibat pesan yang balanced dari Powell yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi AS dengan kekuatiran akan virus corona.
Pernyataan dari kepala the Fed Powell bahwa ada kemajuan di dalam employment AS tapi juga ada ancaman dari meningkatnya penyebaran virus corona di AS dan bahwa bank sentral AS kemungkinan akan mulai mengurangi beberapa pembelian aset sebelum akhir tahun ini. Membuat indeks dollar AS yang sebelumnya terus menguat menjelang symposium Jackson Hole, berbalik turun – 0.42% ke 92,960. Pesan dari Powell yang balance ini tidak memberikan arahan yang jelas mengenai “tapering”.
Powell juga menyuarakan nada yang lebih berhati-hati daripada para pejabat the Fed lainnya ketika berbicara mengenai “tapering” dengan menyatakan bahwa bank sentral AS ini baru akan mencoba memulai mengurangi pembelian obligasi bulanan senilai $120 miliar per bulan pada akhir tahun ini. Hal ini mengandung arti masih akan ada dukungan tambahan dari bank sentral AS dalam jangka pendek ini. Pasar meningkat sebagai respon terhadap optimisme ini, mengabaikan kemungkinan penundaan karena virus.
Sementara itu, FDA AS mendukung kegembiraan pasar dengan memberikan persetujuan terhadap vaksin Pfizer/BioNTech.
Perkembangan positip yang lain dari medan virus muncul dalam bentuk tanda-tanda bahwa gelombang yang sekarang hampir mendekati puncaknya. Kecepatan infeksi secara keseluruhan telah melambat ke persentase dua digit dan turun di negara bagian – negara bagian yang semula terpukul keras.
Kondisi yang pas seperti ini dimana virus cukup menakuti the Fed untuk melakukan tapering dengan segera, namun tidak merusak ekonomi, telah mengirim dollar AS turun. Namun, naiknya kasus covid di Inggris, telah membatasi kenaikan dari Sterling. Tingkat infeksi harian menyentuh yang tertinggi sejak pertengahan bulan Juli, menunjukkan dampak dari “Freedom Day”.
Data ekonomi AS bervariasi. Sementara GDP kuartal kedua hanya di upgrade menjadi 6.6% per tahun, sedikit kurang dari 6.7% yang berasal dari turunnya inventori. Hal ini mengandung arti kenaikan inventori di kuartal selanjutnya. Durable Goods Order naik sebanyak 0.7%, lebih baik daripada yang diperkirakan, namun order inti meleset dari yang diperkirakan.
Secara keseluruhan, spekulasi mengenai apa yang akan dilakukan oleh the Fed masih memiliki dampak yang lebih banyak dibandingkan dengan data yang keluar dari indikator ekonomi.
Pada akhir minggu lalu, ledakan yang mengerikan di Kabul memukul sentimen pasar. Investor yang sebelumnya mengabaikan Afghanistan sekarang menaruh perhatian.
Data yang paling signifikan dari Inggris meleset dan menambah perjuangan Sterling untuk sepenuhnya mengkapitalisir penurunan dollar AS. PMI pendahuluan sektor Jasa dari Markit jatuh ke angka 55 pada bulan Agustus, jauh lebih buruk daripada yang diperkirakan mendekati angka 60.
Pada minggu ini, apakah covid akan turun di Inggris? PM Boris Johnson boleh menginginkan pembukaan kembali ekonomi Inggris tidak dapat diganggu gugat lagi, namun para konsumen bisa takut terhadap virus dan tidak ingin keluar makan atau berbelanja. Kampanye vaksin yang sempat terhenti akan menjadi perhatian juga.
Gencatan senjata dalam hal Brexit oleh karena liburan musim panas telah berakhir. Pertikaian mengenai bea cukai dalam hal perdagangan antara Inggris dengan Pulau Emerald sekarang bisa jadi menghantui poundsterling. Tidak ada berita berarti kabar baik bagi Sterling.
Kalender ekonomi Inggris sedikit pada minggu ini. Angka PMI dari Markit yang final dan potensi tesimoni oleh para pejabat BoE di parlemen menjadi perhatian.
Di AS, data Nonfarm Payrolls (NFP) bulan Agustus yang akan keluar pada hari Jumat, mengatasi semua data ekonomi AS lainnya. Apakah angka NFP akan mendukung atau melawan pengumuman the Fed mengenai tapering pada pertemuan berikutnya? Pertempuran antara kubu dovish yang menginginkan pencetakan dollar AS terus berlangsung dengan kecepatan penuh, dengan kubu hawkish yang menginginkan ditariknya sebagian stimulus, sedang dalam pergolakan.
Para ekonom memperkirakan penambahan pekerjaan sebanyak 665.000 pekerjaan di bulan Agustus. Hal ini berarti penurunan dari 943.000 pekerjaan yang tercipta di bulan Juli meskipun masih merefleksikan pemulihan yang cepat. Average Hourly Earnings diperkirakan akan menurun dari 4% ke 3.8% YoY.
Sementara apa yang diperkirakan bisa berubah sepanjang minggu yang akan berjalan, cukup aman untuk mengatakan bahwa apabila NFP mendekati satu juta pekerjaan, hal ini berarti meningkatnya secara signifikan kemungkinan untuk diumumkannya “tapering” dan mendorong naik dollar AS. Sebaliknya, angka umum yang mendekati ke 500.000 akan membuat dollar AS jatuh karena prospek the Fed akan tetap mempertahankan kebijakannya seperti sekarang.
Jika upah bertahan di sekitar 4%, ini mengandung arti meningkatnya tekanan inflasi dan bisa menetralisir setiap penambahan yang lemah dalam kenaikan pekerjaan. Meskipun demikian, angka umum kemungkinan akan mendomonasi pasar lebih dari angka yang lainnya.
Menjelang laporan NFP yang sangat penting, fokus akan berada pada Conference Board’s Consumer Confidence yang akan keluar pada hari Selasa. Setelah angka yang parallel dari Universitas Michigan sangat mengecewakan, angka dari Conference Board’s diperkirakan juga akan jatuh.
Dua petunjuk pendahuluan dari data NFP menunggu para trader pada hari Rabu. Laporan pekerjaan sektor swasta dari ADP diperkirakan akan menunjukkan kenaikan lebih dari 500.000 posisi dan kemungkinan akan menggerakkan pasar meskipun korelasinya dengan angka NFP yang resmi tidak terlalu dekat.
Terlebih penting lagi, PMI manufaktur ISM diperkirakan turun meskipun masih tetap tinggi di 59, yang merepresentasikan pertumbuhan yang kuat. Komponen employment ini membantu membentuk ekspektasi mengenai NFP yang akan keluar pada hari Jumat.
PMI jasa dari ISM yang biasanya memberikan petunjuk yang kritikal untuk laporan NFP, akan keluar lebih dahulu pada hari yang sama dengan keluarnya angka NFP, namun masih bisa memberikan dampak. Diperkirakan hanya terjadi penurunan yang minor dari 64.1 ke 63.
Para investor juga akan mengikuti perkembangan di Afghanistan. Hari Selasa tanggal 31 Agustus adalah tenggat waktu yang ditetapkan oleh Joe Biden untuk menarik pasukan AS dari negara bermasalah ini. Jika Amerika mengalami bencana atau keterlibatan AS berjalan melewati tanggal tersebut, dampak yang negatif ini akan bisa mendukung kenaikan dollar AS.
Sementara itu, jika tren penurunan kasus covid – 19 di AS terus berlanjut dan angkanya turun secara nasional, dollar AS akan menguat. Dan jika infeksi meningkat, dollar AS bisa mendapatkan keuntungan karena arus “safe-haven”.
“Support” terdekat menunggu di 1.3705 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3600 dan kemudian 1.3570. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3770 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3810 dan kemudian 1.3895.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
Rekomendasi Mingguan GBP/USD 30 Agustus – 03 September 2021: Bearish Masih Memimpin? - Vibiznews
Read More
No comments:
Post a Comment