Rechercher dans ce blog

Thursday, August 26, 2021

Pagi Ini, IHSG dan Rupiah Masih Bergerak di Zona Merah - Kompas.com - Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona merah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (27/8/2021).

Demikian juga dengan mata uang garuda yang negatif pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.030,3 atau turun 27,77 poin (0,46 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.050,08.

Baca juga: IHSG Diproyeksi Melemah di Akhir Pekan, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Sebanyak 124 saham melaju di zona hijau dan 231 saham di zona merah. Sedangkan 174 saham lainnya stagnan.

Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 765,6 miliar dengan volume 1,7 miliar saham.

Pagi ini bursa saham Asia bergerak variatif dengan penurunan Indeks Nikkei 0,3 persen, dan indeks Strait Times 0,5 persen.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,71 persen dan Shanghai Komposit menguat 0,63 persen.

Wall Street kemarin ditutup negatif dengan penurunan indek Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,54 persen, S&P 500 turun 0,58 persen, dan Nasdaq berkurang 0,64 persen.

Baca juga: Mahakarya Artha Sekuritas Luncurkan Aplikasi Trading Saham

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper yang menilai, secara teknikal candlestick indeks membentuk long black body setelah breakdown support, dan indicator stochastic membentuk deadcross mengindikasikan potensi akan mengalami pelemahan.

“IHSG diprediksi melemah. Pergerakan masih akan dibayangi kekhawatiran akan tapering serta investor akan terus mencermati data harian Covid-19 setelah penurunan level PPKM,” jelas Dennies dalam rekomendasinya.

Rupiah pagi ini bergerak melemah. Melansir Bloomberg pada pukul 09.02 WIB rupiah bergerak di level Rp 14.425 per dollar AS atau turun 8 poin (0,15 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.412 per dollar AS.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena sentimen penguatan dollar AS menjelang pidato Jerome Powell mengenai kebijakan moneter AS ke depan di acara Jackson Hole, malam ini.

"Nilai tukar rupiah berpeluang melemah kembali hari ini dengan sentimen tersebut. Pasar kelihatannya berkonsolidasi mengantisipasi kemungkinan Powell akan mengindikasikan tapering akan dimulai di akhir tahun ini," kata Ariston.

Baca juga: Asabri Rajin Jual Saham Bank Neo Commerce, Ini Alasannya

Menurut dia, kebijakan tapering dapat mengurangi pembelian aset atau obligasi. Hal ini akan mengurangi likuiditas dollar di pasar sehingga bisa mendorong penguatan dollar AS.

"Tapering ini juga nantinya akan berlanjut ke kebijakan kenaikan suku bunga AS yang tentunya akan memicu para pelaku pasar untuk mengkalkulasi ulang risiko dan posisinya di pasar keuangan," ujar Ariston.

Ariston memproyeksikan rupiah berpotensi melemah pada kisaran Rp 14.450 per dollar AS hingga Rp 14.400 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Adblock test (Why?)


Pagi Ini, IHSG dan Rupiah Masih Bergerak di Zona Merah - Kompas.com - Kompas.com
Read More

No comments:

Post a Comment

Problema Rangkap Dilema! Andis DOS Setuju Nitro Cuman Dikelas FFA, yang Lain Gimana Nih ? - Otoinfo.id

Otoinfo- Pada musim balap dragbike 2023, Pro dan Kontra penggunaan bahan bakar ‘Nitro’ begitu santer dibicarakan. Beberapa mekanik ju...