Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum mendapatkan kelonggaran untuk melakukan uji coba pembukaan pusat perbelanjaan atau mal.
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menuturkan kabupaten/kota di DIY tak dimasukkan ke dalam upaya perluasan cakupan daerah berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 yang diizinkan Kementerian Perdagangan melalukan uji coba pembukaan pusat perbelanjaan dan mal.
"Mal Jogja (DIY) belum. Mal baru dilaksanakan di beberapa kota tambahan, termasuk di luar Jawa. Tapi kalau untuk di Jogja mal belum diperbolehkan buka atau masih sama dengan yang kemarin," kata Aji ditemui di kantornya, Rabu (18/8).
Dalam Instruksi Gubernur DIY Nomor 23/INSTR/2021 tentang perpanjangan masa PPKM Level 4 di DIY, disebutkan pada poin 9 bahwa pusat perbelanjaan, mal, dan pusat perdagangan ditutup sementara. Akses hanya diberikan kepada penjual toko yang melayani penjualan secara daring.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi sementara menyebut kebijakan tentang operasional pusat perbelanjaan dan mal masih sama.
"Belum, yang terakhir (perluasan cakupan daerah PPKM level 4 yang boleh buka mal) belum juga. Ya artinya kan berarti oleh Pemerintah Pusat, Yogyakarta masih dianggap mobilitasnya dan kasusnya masih tinggi," kata Heroe di Ruang Bima, Kompleks Balai Kota Yogyakarta.
Sementara, kalangan pusat perbelanjaan di DIY menyatakan mereka sebenarnya telah siap sepenuhnya untuk menggelar uji coba pembukaan pascatutup sejak PPKM level 4, pada 3 Juli 2021 lalu.
"Kami tinggal menunggu lampu hijau pemerintah. Kami sudah siap-siap dengan regulasi baru untuk akses mal," kata Chief Marketing Communication Plaza Ambarrukmo Yogyakarta (Amplaz) Indra Gunawan melalui pesan WhatsApp.
Berbagai persiapan Amplaz yang dimaksud Indra antara lain, menghubungkan seluruh titik masuk mal ke aplikasi PeduliLindungi sebagaimana dipersyaratkan pemerintah.
"Kami sudah melakukan upload data semua titik masuk mal ke aplikasi PeduliLindungi dan kami sudah menyiapkan QR Code-nya jika sewaktu-waktu ada kebijakan dari pemerintah untuk diperbolehkan buka," paparnya.
"Semua karyawan dan tenant sudah mendapat edukasi dan arahan untuk download aplikasi itu, kemudian kami cek sertifikatnya," sambungnya.
Mal terbesar di DIY ini juga telah melaksanakan uji coba bagi karyawan. Kendati, simulasi baru terbatas pada akses keluar-masuk pegawai atau area loading dock.
"Namun jika sudah mulai beroperasi, kami akan buka semua akses pengunjung. Baik dari pintu selatan dan timur, serta mewajibkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi itu," ucapnya.
Terpisah, manajemen Malioboro Mall Yogyakarta pun menyatakan sudah siap beroperasi kembali manakala mendapat izin dari pemerintah. Pihak manajemen menyebut seluruh karyawan tenant telah divaksin dan siap menyesuaikan protokol kesehatan dalam operasinya nanti.
"Kami terus mengikuti perkembangan uji coba pembukaan mall di kota-kota yang diizinkan itu. Kami berharap mal di Yogya juga dapat beroperasi sesudah 23 Agustus mendatang (usai PPKM)," kata Marketing and Promotion Staff Malioboro Mall Eunike Set Satyarini.
Uji coba pembukaan pusat perbelanjaan dan mal sendiri telah memasuki pekan kedua. Berdasarkan hasil evaluasi minggu pertama, jumlah unit yang diizinkan beroperasi ditambah dari 138 menjadi sekitar 230. Cakupannya pun diperluas, tak hanya Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Semarang.
"Pusat perbelanjaan (dan mal) yang kami buka itu angkanya saat ini adalah menjadi sekitar 230-an. Selain itu kami juga akan buka department store yang stand alone di luar pusat perbelanjaan," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan saat dialog daring Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Oke mengungkapkan tingkat kepatuhan pengelola dari 138 pusat perbelanjaan dan mal dalam mengatur pengunjung dan mobilitasnya, serta para tenant dinilai cukup baik.
"Sehingga, di rapat pemerintah, kami merasa lebih yakin dan terukur untuk mengembangkan uji coba ini lebih luas lagi dan persyaratannya pun kami kembangkan," sebutnya.
(kum/sfr)Daerah Lain Uji Coba, Yogyakarta Masih Larang Mal Beroperasi - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment