Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana membuka skema vaksinasi virus corona (Covid-19) berbayar pada tahun 2022 mendatang.
Hal itu dilakukan baik untuk vaksin booster atau suntikan ketiga maupun vaksin dosis pertama dan kedua. Namun, langkah tersebut dinilai kurang tepat oleh Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani.
"Bagaimana mungkin pemerintah mencanangkan vaksin booster jika masih banyak warga yang belum divaksin dosis pertama dan kedua," kata Netty saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (26/8).
Politisi PKS itu meminta pemerintah untuk fokus dalam menyediakan vaksin Covid-19 untuk masyarakat terlebih dahulu. Hal itu agar Indonesia dapat mencapai kekebalan kolektif atau herd immunity dalam menangani pandemi Covid-19.
Baca Juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 per 26 Agustus: Ada penambahan vaksinasi 678.345 dosis
Saat ini ketersediaan vaksin Covid-19 di daerah dinilai masih belum mencukupi kebutuhan. Meski pun terdapat beberapa daerah yang telah mencapai target vaksinasi.
"Animo masyarakat untuk divaksin meningkat, namun distribusi vaksin masih tidak merata," terang Netty.
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI itu meminta pemerintah untuk tak membuat kebijakan yang berpotensi menjadi gaduh. Isu vaksin booster dinilai akan mengaburkan pencapaian tujuan vaksinasi saat ini.
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.
Capaian vaksinasi Covid-19 masih rendah, rencana vaksin booster berbayar ditentang - Kontan
Read More
No comments:
Post a Comment