JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menilai, pandemi Covid-19 telah menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki ketergantungan yang besar terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi dari negara lain.
Seharusnya, kata dia, Indonesia perlu memproduksi teknologi dan mengembangkan ilmu pengetahuan sendiri, agar tidak lagi bergantung kepada negara lain.
"Kita harus memproduksi teknologi dan ilmu pengetahuan sendiri. Ini mau tidak mau ini harus dijalankan karena peristiwa sekarang ini menunjukkan ketergantungan besar kita pada teknologi dan ilmu pengetahuan dari negara lain," kata Muhaimin dalam acara "Pidato Kebangsaan Ketua Umum PKB" yang ditayangkan akun YouTube CSIS, Kamis (19/8/2021).
Salah satu ketergantungan itu, kata pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut, adalah dari segi vaksin dan obat-obatan. Menurut dia, kondisi itu terjadi karena ketidakberdayaan Indonesia dalam membangun teknologi dan ilmu pengetahuan, terutama di sektor kesehatan.
"Modal ilmiah dan modal teknologi ini untuk memecahkan masalah yang paling pendek adalah masalah kesehatan," kata dia.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Di samping itu, Muhaimin menyebut, situasi pandemi juga telah memberi hikmah untuk mengaudit kapasitas dan kemampuan pemerintah dalam mengatasi masalah kesehatan.
Ia berpendapat, kebijakan kesehatan di Indonesia masih compang-camping dan diskriminatif dalam artian akses dan informasi kesehatan masih dibedakan dengan kelas-kelas.
Untuk itu, Muhaimin mendorong pemerintah untuk meninjau ulang dan memperbaiki tata kelola politik kesehatan di Indonesia.
"Sehingga kita bisa membangun sebuah pembangunan kesehatan yang benar-benar sesuai dengan sulitnya tantangan di masa yang akan datang," kata dia.
Cak Imin Nilai Indonesia Masih Ketergantungan Teknologi dan Ilmu Pengatahuan dari Luar Negeri - Kompas.com - Nasional Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment