Rechercher dans ce blog

Saturday, August 28, 2021

Biden: China Masih Pegang Informasi Penting soal Asal Usul Covid-19 - Kompas.com - KOMPAS.com

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden menyatakan, China masih memegang informasi penting mengenai asal usul Covid-19.

Pernyataannya terjadi setelah AS menerbitkan sebagian laporan intelijen, yang secara tersirat belum mengakui virus corona adalah senjata biologis.

Meski begitu, Washington tidak yakin "Negeri Panda" tidak tahu mengenai virus itu sebelum wabah yang sudah merenggut nyawa 4,5 juta di seluruh dunia.

Baca juga: Penyelidikan Asal-usul Covid-19: Intelijen AS Masih Kebingungan

"Informasi penting mengenai dari mana pandemi ini masih dipegang Republik Rakyat China (PRC)," kata Biden dalam pernyataan yang dirilis.

Presiden 78 tahun itu menduga, Beijing sejak awal sudah mencegah penyidik internasional untuk memperoleh informasi.

"Sampai detik ini, PRC terus menolak seruan transparansi dan menahan informasi, bahkan ketika korban terus bertambah," lanjut Biden.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Merujuk pada laporan yang sebagian dipublikasikan, intelijen AS menolak dugaan bahwa Covid-19 dikembangkan sebagai senjata.

Beberapa badan telik sandi setempat menyatakan "keyakinan rendah" bahwa corona itu direkayasa secara genetika.

Hanya, mereka terbelah terkait asal usulnya. Empat lembaga dan Dewan Intelijen Nasional kompak menyebut penyebabnya alamiah.

Baca juga: Penyelidikan Mandek, Peluang Ungkap Asal Usul Covid-19 Hampir Tertutup

Artinya, virus tersebut kemungkinan berasal dari hewan, dan menjangkiti manusia melalui perantaraan binatang lain.

Dilansir AFP Sabtu (28/8/2021), hanya satu badan telik sandi yang menyebut virus itu berasal dari kebocoran laboratorium.

Ringkasan laporan itu pada intinya menyoroti banyak faktor yang membuat mereka berbeda dalam menimbang temuan.

Baik intelijen maupun komunitas ilmiah mengaku kesulitan mendapatkan sampel klinis atau data epidemiologi terkait kasus awal corona.

Biden menyatakan, mereka akan terus mencoba menekan Beijing supaya bersedia membagikan data awalnya dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga: Intelijen AS Masih Bingung Soal Asal-usul Covid-19

Teori kebocoran lab memudar

Merespons laporan tersebut, Kedutaan Besar China di Washington menyerang intel AS, dan membela cara penanganan mereka terhadap corona.

"Laporan komunitas intelijen menunjukkan AS terus mengambil jalan manipulasi politik yang salah," terang kedutaan.

Menurut kedutaan, laporan tersebut berangkat dari praduga bersalah dan berusaha memperlihatkan China sebagai pihak yang salah.

Di awal pandemi, teori bahwa virus corona berasal dari kelelawar dan menular ke manusia lewat hewan perantara dianggap masuk akal.

Namun seiring berjalannya waktu, ilmuwan tidak bisa menemukan sampel yang cocok secara genetik dengan SARS-Cov-2.

Baca juga: Kenapa Pangkalan Militer di AS Jadi Target Konspirasi China Soal Asal-usul Covid-19?

Itulah yang membuat banyak kalangan mengapungkan konspirasi bahwa virus tersebut bocor dari laboratorium di Wuhan.

Baru-baru ini, pakar dari China dan Universitas Glasgow menerbitkan makalah di jurnal Science, yang intinya menetapkan kembali penyebabnya secara zoonosis.

Makalah itu menyimpulkan transmisi dari hewan ke manusia merupakan penyebab paling mungkin dari pandemi Covid-19.

Sebagai tambahan, makalah dari 21 virolog top di jurnal Cell secara blak-blakan menyatakan tidak ada bukti Covid-19 merupakan rekayasa lab.

Baca juga: Biden Dapat Laporan Intelijen Tak Meyakinkan soal Asal-usul Covid-19

Adblock test (Why?)


Biden: China Masih Pegang Informasi Penting soal Asal Usul Covid-19 - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More

No comments:

Post a Comment

Problema Rangkap Dilema! Andis DOS Setuju Nitro Cuman Dikelas FFA, yang Lain Gimana Nih ? - Otoinfo.id

Otoinfo- Pada musim balap dragbike 2023, Pro dan Kontra penggunaan bahan bakar ‘Nitro’ begitu santer dibicarakan. Beberapa mekanik ju...