JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, tingkat kepatuhan warga DKI Jakarta untuk menjaga jarak masih rendah.
Data Satgas periode 19-25 Juli menunjukkan 49 persen kelurahan di DKI yang kepatuhan menjaga jaraknya masih rendah.
"Ini untuk jaga jarak, DKI masih punya tantangan, ternyata paling tinggi di DKI, jaga jaraknya ini 49 persen kelurahan masih rendah," kata Dewi, dalam diskusi secara virtual melalui kanal YouTube BNPB, Rabu (28/7/2021).
Baca juga: Satgas: Lebih dari 30 Persen Kelurahan/Desa di DKI, Jateng, dan Banten Tak Patuh Jaga Jarak
Dewi mengatakan, ketidakpatuhan terhadap jaga jarak ini salah satunya disebabkan karena kepadatan penduduk di Ibu kota.
Meski demikian, kepatuhan terhadap protokol kesehatan lainnya konsisten membaik, hanya pada kepatuhan jaga jarak persentasenya menurun.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
"Jadi sebenarnya progres secara kelurahan bertambah baik untuk angkanya memang paling tinggi di DKI, tapi untuk kepatuhan yang jaga jarak rendah," ujarnya.
Selain itu, Dewi menuturkan, ketidakpatuhan jaga jarak di Pulau Sumatera terjadi di beberapa provinsi yaitu Jambi, Lampung, Riau, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Sementara di Sulawesi, Maluku dan Papua masih terdapat beberapa provinsi yang tidak patuh dalam menjaga jarak.
"Daerah-daerah dengan perluasan wilayah yang tidak patuh ada di Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Sulawesi tengah, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara," pungkasnya.
Baca juga: Satgas: Kepatuhan Memakai Masker dan Jaga Jarak Masih Rendah
Satgas Covid-19: Kepatuhan Jaga Jarak di Jakarta Masih Rendah - Kompas.com - Nasional Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment