JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui ibu kota saat ini masih kekurangan tenaga kesehatan meski kasus Covid-19 sudah menurun.
Ia menyebut, tenaga kesehatan yang bertugas saat ini jumlahnya sangat terbatas.
"Kami perlu tambahan tenaga kesehatan, kami ajak semua yang punya keahlian, kompetensi untuk mendaftar sebagai relawan," kata Riza Patria usai blusukan di RSUD Tebet dan RSUD Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (24/7/2021), seperti dilansir Antara.
Riza mencontohkan di RSUD Tebet jumlah tenaga kesehatannya sangat minim jika dibandingkan jumlah pasien yang datang.
Di rumah sakit tipe C tersebut saat ini memiliki 285 tenaga kesehatan yang melayani rata-rata 400-500 kunjungan pasien.
"Kami selalu upayakan fasilitas yang terbaik. Memang perlu ada peningkatan jumlah tenaga kesehatan. Oksigen cukup, obat juga cuma tenaga kesehatan kami perlu tambah," katanya.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Menurut dia, pemerintah pusat menjanjikan akan menyiapkan sekitar 1.000 relawan kesehatan yang diharapkan bisa langsung terjun dalam waktu dekat.
Baca juga: Tingkat Keterisian Rumah Sakit di Jakarta Turun Jadi 77 Persen
Di sisi lain, Riza menyebut rasio keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 di Ibu Kota sudah mengalami penurunan seiring dengan kasus Covid-19 yang juga menurun.
Angka BOR dari sebelumnya di atas 90 persen, saat ini menjadi 77 persen atau terisi 9.049 orang.
"Ada penurunan cukup baik, mudah-mudahan ini pertanda baik dan keberhasilan PPKM," kata Riza.
Di DKI Jakarta terdapat 140 rumah sakit yang merawat pasien Covid-19. Penurunan angka BOR tak hanya terjadi di ruang isolasi, tapi juga ruang unit perawatan intensif (ICU).
BOR di ICU turun menjadi 88 persen dari sebelumnya 95 persen. Saat ini, keterisian tempat tidur di ICU mencapai 1.432 pasien.
Meski Kasus Covid-19 Turun, Jakarta Masih Kekurangan Nakes - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment