Rechercher dans ce blog

Thursday, July 8, 2021

Ada koreksi, Indonesia Property Watch: Pasar sekunder properti di Jakarta masih aman - Industri Kontan

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 yang masih melanda membuat banyak sektor usaha menjadi tak menentu dan sulit untuk diprediksi, termasuk properti. Pada sektor perumahan khususnya pasar sekunder, tekanan terhadap harga rumah lebih tinggi dibandingkan pasar perumahan primer.

Bahkan ada informasi yang menyebutkan di sejumlah wilayah elit Jakarta beberapa rumah ditawarkan dibawah harga pasar, hingga anjlok sampai dengan 50% di pasar sekunder. Menanggapi hal tersebut, Indonesia Property Watch menyampaikan temuannya.

Menurut CEO dan Founder Indonesia Property Watch  Ali Tranghanda, informasi di atas tidak sepenuhnya tepat. Kata dia, sekalipun dibeberapa titik lokasi terjadi tingkat penawaran harga rumah yang terkoreksi sampai 50% dari harga pasaran setempat, hal itu masih dalam skala yang terbatas. Berdasarkan riset dan tanggapan di lapangan dari para broker, sambung Ali, tidak semua rumah tersebut sudah terjadi transaksi.

Baca Juga: Colliers: Tarif sewa perkantoran di Jakarta diproyeksikan terus turun pada tahun 2021

Kondisi bangunan yang tua diperkirakan lebih rentan terhadap koreksi harga yang terjadi saat ini. Namun, Ali menyebut, harga tersebut tidak dapat menjadi patokan koreksi harga pasar secara keseluruhan. Apalagi jika itu terjadi hanya di wilayah tertentu dibandingkan semua wilayah di DKI Jakarta.

“Memang terjadi koreksi harga di beberapa titik dapat mencapai 30%-50%, namun masih dalam skala terbatas, artinya tidak semua rumah dalam satu wilayah harganya jatuh sampai 50%. Dari semua jumlah unit yang terjadi transaksi mungkin hanya 1 atau 2 unit yang terkoreksi cukup tinggi. Jadi bila ada 1 unit rumah yang terkoreksi 50% dibandingkan puluhan rumah yang terjual selama sebulan, maka tidak menjadikan harga rumah secara rata-rata jatuh 50%," kata Ali dalam keterangan tertulis yang disampaikan kepada Kontan.co.id, Kamis (8/7).

Ali bilang, secara rata-rata koreksi harga yang terjadi masih aman di kisaran 2,85% untuk keseluruhan Jakarta. "Jadi kita harus hati-hati memberikan pernyataan bahwa harga jatuh 50%. Kondisi saat ini relatif masih belum ke arah sana. Meskipun terkoreksi, pasar perumahan sekunder masih aman,” ujarnya.

Merujuk survei dari Indonesia Property Watch, sepanjang tahun 2020 memang terjadi tekanan harga rumah yang terkontraksi rata-rata 2,85%, dengan wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Utara menjadi wilayah yang mengalami koreksi harga tertinggi.

Bahkan tipe rumah segmen besar di wilayah ini diperkirakan terjadi koreksi rata-rata 5,55% dengan koreksi paling tinggi mencapai 27,99%.  Koreksi harga rata-rata ini paling tinggi selama 10 tahun terakhir.

Hasil survei Indonesia Property Watch pada tahun 2020 menunjukkan tingkat kontraksi harga rumah di Jakarta Timur sebanyak 1,62%, Jakarta Pusat 2,8%, Jakarta Selatan 3,7%, Jakarta Utara 4,15%, dan Jakarta Barat 1,95%.

Ali menyebut, koreksi harga tersebut banyak terjadi pada Semester II 2020. Sedangkan koreksi harga pasar sekunder terlihat mulai mereda dan tidak meluas dengan perkembangan di awal tahun 2021.

"Namun perlu diwaspadai kemungkinan adanya koreksi yang tinggi lagi pada Triwulan III-2021, karena adanya pengetatan PPKM dan ketidakpastian yang tinggi karena pandemi. Bila berkelanjutan masa daya beli masyarakat akan semakin terpuruk dan koreksi harga bisa lebih tinggi dibandingkan yang terjadi sebelumnya,” jelas Ali.

Dia melanjutkan, tak sedikit pembeli yang memang menunggu untuk membeli harga rumah dengan harga yang terkoreksi. Namun perlu dicatat bahwa koreksi harga belum sepenuhnya menggambarkan bahwa harga rumah jatuh.

Dari beberapa objek yang dianalisis memerlihatkan meskipun terjadi koreksi, namun harga tersebut sebenarnya kembali ke harga pasar 2-3 tahun sebelumnya. Artinya harga yang terbentuk memang sudah over value kembali ke harga normal dan membuat pasar mencapai keseimbangan baru.

"Pembeli akan merasakan koreksi harga ketika dia membeli rumah tersebut di harga yang sudah over value. Karenanya  investasi properti haruslah dalam konteks jangka panjang. Namun tetap hal ini perlu diwaspadai terkait kondisi terkini yang berpotensi pasar perumahan sekunder akan semakin tertekan bila kondisi pandemi terus berkelanjutan," imbuh Ali.

 

 

DONASI, Dapat Voucer Gratis!
Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.




Adblock test (Why?)


Ada koreksi, Indonesia Property Watch: Pasar sekunder properti di Jakarta masih aman - Industri Kontan
Read More

No comments:

Post a Comment

Problema Rangkap Dilema! Andis DOS Setuju Nitro Cuman Dikelas FFA, yang Lain Gimana Nih ? - Otoinfo.id

Otoinfo- Pada musim balap dragbike 2023, Pro dan Kontra penggunaan bahan bakar ‘Nitro’ begitu santer dibicarakan. Beberapa mekanik ju...