KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2022 berada di rentang 5,2% hingga 5,8% year on year (yoy). Dalam hal ini, konsumsi rumah tangga sebagai kontributor terbanyak produksi domestik bruto (PDB) tahun depan ditargetkan tumbuh 5,1% hingga 5,3% yoy.
Kendati demikian, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan angka tersebut cukup berat. Sebab, konsumsi rumah tangga akan tergantung dari pengendalian pandemi virus corona.
“Konsumsi tumbuh 5,1% hingga 5,3%, sesuatu yang sangat cukup cukup berat dicapai sebab kita tahu konsumsi tergantung Covid-19 jika covid terkendali, dan vaksinasi sukses, pasti demand dan konsumsi bisa kembali lagi,” kata Menkeu dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI, Rabu (2/6).
Bahkan, Sri Mulyani tidak memungkiri proyeksi konsumsi rumah tangga pada 2022 berpotensi meleset, apabila faktor pengendalian covid-19 tak terkendali. Alasannya, pengendalian pandemi tidak semuanya berada di bawah kontrol pemerintah.
Baca Juga: Sri Mulyani sebut peningkatan Covid-19 pasca libur Lebaran perlu diwaspadai
Namun yang jelas pemerintah akan mempercepat vaksinasi untuk mengendalikan pandemi covid-19.
Oleh karenanya, Sri Mulyani berharap risiko konsumsi rumah tangga dapat diimbangi dengan outlook investasi dan perdagangan yang membaik. Adapun proyeksi pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 2020 berada di kisaran 5,4%-6,9% yoy. Sementara ekspor tumbuh 4,3%-6,8% dan impor ditargetkan melonjak 3,6%-7,8% secara tahunan.
“Kinerja investasi diharapkan dapat merespon kinerja Purchasing Manufaktur Index (PMI_ yang yang sudah meningkat dan dukungan dari pertumbuhan ekonomi yang pulih,” ucap Menkeu.
Baca Juga: Mempersiapkan peralatan deteksi gejala awal Covid-19
Sri Mulyani masih galau terkait target pertumbuhan ekonomi di 2022, ini penyebabnya - Kontan
Read More
No comments:
Post a Comment