KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggunaan masker menjadi salah satu protokol kesahatan yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko terpapar virus Covid-19. Protokol ini dianjurkan untuk seluruh masyarakat, tidak terkecuali bagi anak-anak
Mengutip catatan Kontan.co.id sebelumnya, World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemakaian masker pada anak-anak dengan berbagai pertimbangan, salah satunya pertimbangan berdasar usia. Misalnya saja, anak berusia 12 tahun atau lebih disarankan menggunakan masker dengan prinsip-prinsip seperti orang dewasa pada umumnya.
Untuk anak usia 6 hingga 11 tahun, keputusan penggunaan masker didasarkan pada pendekatan berbasis risiko. Beberapa hal yang dipertimbangkan seperti intensitas tranmisi SARS-CoV-2, kemampuan anak mematuhi cara menggunakan masket yang tepat, dan adanya pengawasan orang tua.
Keputusan penggunaan masker untuk usia tersebut juga mempertimbangkan lingkungan sosial dan budaya sekitar, serta lingkungan spesifik seperti rumah dengan anggota keluarga berusia lanjut ataupun sekolah.
Baca Juga: Catat, gejala Covid-19 ini bisa Anda alami lebih lama
Sementara itu, ada pertimbangan khusus untuk anak dengan imunokompromi (sistem imun yang menurun) atau pasien anak dengan fibrosis kistik (penyakit genetika yang sebabkan lendir-lendir di dalam tubuh menjadi kental dan lengket sehingga menyumbat saluran-saluran di dalam tubuh). Pertimbangan khusus juga dilakukan untuk anak dengan gangguan disabilitas maupun anak dengan kondisi kesehatan tertentu lain yang dapat terganggu saat memakai masker.
Anak yang berada di bawah usia lima tahun juga disarankan tidak menggunakan masker dengan alasan keselamatan. Akan tetapi, anak perlu dipastikan tetap menjalani protokol kesahatan lainnya.
Pentingnya penerapan protokol kesahatan pada anak juga disadari oleh Founder Avocadron, Karlina Kurniawati. Pemilik toko buah alpukat online berbasis di Jakarta itu mengungkapkan, anaknya yang berusia lima tahun cukup kooperatif dalam menerapkan protokol kesehatan, salah satunya penggunaan masker.
Hal ini tidak terlepas dari pemahaman yang Lina tanamkan di saat awal-awal pandemi Cpvid-19.
"Kami bilang saja apa adanya, sekarang banyak virus sehingga harus pakai masker, saya kasih tunjuk gambar-gambar ataupun video-video dampak kalau terkena Covid-19," ujar Karlina kepada Kontan.co.id, Selasa (25/5).
Di sisi lain, Karlina juga selalu memberikan contoh terlebih dahulu dengan menggunakan masker ketika keluar rumah.
Untuk masker yang digunakan anaknya, Karlina memilih masker medis khusus anak yang lebih terpercaya keampuhannya menghalau virus. Ia juga memastikan masker yang digunakan sudah tersertifikasi.
Ia mempertimbangkan ukuran masker yang dipilih sesuai dengan ukuran dan bentuk wajah si anak, sehingga nyaman digunakan. Untuk hal ini, Karlina mengaku banyak melakukan trial and error, hingga pilihannya jatuh pada suatu merek tertentu.
Selain menggunakan masker, Karlina memastikan agar keluarganya selalu mematuhi protokol kesahatan lain yang dianjurkan oleh pemerintah. Salah satunya, selama pandemi Covid-19 Karlina dan keluarga menjadi jarang bepergian. Intensitasnya berkurang menjadi satu hingga dua kali saja selama sepekan untuk keperluan-keperluan penting.
Baca Juga: Ini efek samping vaksin Covid-19 yang bisa anak-anak alami
Pengalaman berbeda dirasakan oleh Analis Senior Research Institure Reza Priyambada. Saat awal pandemi Covid-19 ia mengaku kewalahan membiasakan anaknya yang berusia hampir tiga tahun untuk menggunakan masker.
"Dia mungkin tidak biasa, risih ya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (25/5).
Oleh karena usia anaknya yang masih muda, Reza juga kesulitan menjelaskan bahaya pandemi Covid-19 serta prtotokol kesehatan yang musti diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Akhirnya, Reza berupaya membiasakan anaknya menggunakan masker dengan cara memberikan contoh terlebih dahulu. Ia juga membujuk anaknya menggunakan masker dengan menunjukkan teman-teman sekitarnya yang selalu menggunakan masker ketika keluar rumah.
Adapun masker yang dipilihkan untuk anaknya merupakan masker medis anak-anak dengan motif menarik. Pilihan tersebut mempertimbangkan ukuran dan bahan agar tetap aman dan nyaman bagi si buah hati.
Reza juga mengaku selama pandemi Covid-19 sangat jarang bepergian jauh dari rumah. Selama pandemi ini, hanya sekali ia dan keluarga berpergian jauh, itupun ke lokasi yang sepi agar terhindar dari kerumunan.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Pandemi Covid-19 masih mengintai, ini cara mendorong anak menggunakan masker - Kontan
Read More
No comments:
Post a Comment