JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) memproyeksikan, perekonomian Indonesia masih akan tumbuh negatif pada kuartal I-2021.
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada periode tiga bulan pertama tahun ini masih belum positif dan berada pada kisaran -0,5 persen sampai -0,3 persen.
Dengan kata lain, perekonomian Indonesia berpotensi besar masih berada dalam zona resesi, mengingat pada kuartal IV-2020 realisasi pertumbuhan ekonomi sebesar -2,19 persen.
Baca juga: Negara-negara Zona Euro Alami Resesi Lagi, Kok Bisa?
Namun demikian, pemerintah optimis perekonomian RI akan kembali tumbuh positif, mulai dari kuartal II-2021, dengan proyeksi di kisaran 6,9 persen sampai 7,8 persen.
"Sehingga sepanjang tahun 2021 ini pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih bisa berada di kisaran 4,5 persen sampai dengan 5,3 persen," ujar Susiwijono dalam keterangan tertulis, dilansir Selasa (4/5/2021).
Untuk dapat merealisasikan pertumbuhan positif tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai diperlukannya penguatan kinerja dari berbagai sektor industri.
"Terdapat berbagai potensi penguatan, juga risiko pelemahan pada pertumbuhan ekonomi, namun Pemerintah akan berupaya mendorong ekonomi sektoral dan spasial," ujar dia.
Selain itu, Airlangga juga menekankan pentingnya pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk membantu roda perekonomian Indonesia.
Baca juga: 4 Jurus agar Bisnis Tak Hancur Lebur di Masa Resesi
Sampai dengan 30 April 2021, realisasi anggaran program PEN telah mencapai Rp 155,63 triliun, atau setara 22,3 persen dari pagu sebesar Rp 699,43 triliun.
Detilnya, realisasi tersebut terdiri dari realisasi program kesehatan sebesar Rp 21,15 triliun (12,1 persen dari target), program perlindungan sosial sebesar Rp 49,07 triliun (32,7 persen dari target), program prioritas sebesar Rp 18,98 triliun (15,38 persen dari target), program dukungan UKM dan koperasi sebesar Rp40,23 triliun (20,8 persen dari target), dan program insentif usaha sebesar Rp 26,2 triliun (46,2 persen dari target).
Kuartal I-2021, Indonesia Diproyeksi Masih Dilanda Resesi - Kompas.com - Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment